Pikiran
          Pernah mengalami prasangka-prasangka buruk? Belum dicoba sudah main persepsi dulu. Takut, takut, dan takut. Padahal ketika mau mencoba belum tentu prasangka itu benar terjadi, justru lebih baik dari dugaan kita sebelum mencobanya. 


           Banyak dari kita yang ketika mendapatkan tanggungjawab baru sudah cheos duluan. Belum apa-apa sudah minder, keringet dingin, khawatir, takut berlebihan, dan bahkan ada yang lari dari tanggung jawab tersebut. Padahal hal itu belum dicobanya. 


           Sifat alamiah manusia memang seperti itu. Takut ketika mendapatkan tanggung jawab baru yang memang sebelumnya belum pernah dilakukannya. Main persepsi apalagi. Nyali ciut sebelum perang. Nah ini yang perlu kita ubah. Tatanan sikap kita masing-masing itu sangat dipengaruhi oleh pemikiran kita. Ya, kata kuncinya adalah pikiran.


           Situasi badan atau jasmani yang baik, itu dihasilkan oleh rohani yang sehat. Bagaimana bisa ketika rohani sudah kritis, raga malah dipaksa untuk aktif. Semuanya haruslah seimbang. Baik jasmani maupun rohani.


           Ketika kita diamanahkan untuk melakukan suatu tanggungjawab baru, maka coba ambillah dan lakukan peluang baru tersebut. Jangan menolak atau bahkan mengindar dengan alasan yang terkadang sangat tidak logis. Misalnya karena takut engga bisa, takut nanti mengecewakan, takut nanti engga sukses acaranya, dan sebagainya. 


           Dari sini kita harus bisa mengelola kekuatan pikiran kita. Jika pikiran kita senantiasa di isi oleh hal-hal yang bernutrisi, seperti membaca buku-buku motivasi, membaca buku-buku orang sukses agar kita mengikuti langkah kesuksesanya, olahraga teratur, bergaul dengan orang-orang yang mempunyai minat belajar baik, secara otomatis tindakan yang kita lakukan pun tidak asal-asalan. 


           Karena setiap keputusan yang kita ambil memang ada resikonya masing-masing. Baik atau buruk. Terima saja dulu jangan banyak tapi, tapi, dan tapi, melainkan siapi dan resapi. Semua yang kita terima pasti akan ada pembelajaran yang kita dapatkan pula. Jadi jangan khawatir dengan tanggungjawab apapun yang datang menghampirimu. Siapkan diri untuk menjadi insan yang berkualitas, baik secara jasmani maupun rohani.