Katanya hidup itu suram bagi siapa yang tak bermasa depan
Katanya hidup itu suram bagi siapa yang tak bermoral
Katanya hidup itu suram bagi siapa yang tak punya pengalaman
Katanya hidup itu suram bagi siapa yang tak bermodal
Merajut asa bagi siapa saja dan dari kalangan apa saja. Tidak usah minder dengan segala kapasitas dan kualitas yang telah kita miliki masing-masing. Pernah mengalami nyali ciut, atau keringet dingin ketika berhadapan dengan orang banyak, sudah terkonsep ingin bicara apa, namun karena grogi semuanya berantakan? Tentu saya pun pernah mengalaminya.
Namun memang ada benarnya ketika kita hidup tidak memiliki masa depan alias tujuan yang jelas, maka hidup kita bagaikan air yang mengalir. Ikut kesana-kemari tanpa tujuan. Sudah ada prinsip namun karena konsep diri tidak kuat akhirnya terbawa arus. Ada yang seperti ini? Tentu ada. Harus apa? Kuatkan lagi konsep dan prinsip dirinya.
Terlebih jika kita hidup tidak bermoral. Ini sama saja mati bunuh diri. Karena moral adalah suatu pijakan bagi diri kita untuk melangkah pada kebaikan-kebaikan yang akan kita tanam. Jika orang berilmu namun tidak bermoral bagaikan sebuah lentera ditangan bayi. Menyinari namun tak dapat di kelola dengan baik.
Berbicara soal pengalaman tentu saja ini adalah hal yang penting dalam menjalani kehidupan. Tidak punya pengalaman bagaikan tong kosong nyaring bunyinya. Banyak berbicara namun tidak ada faedahnya. Ini yang teramat sangat penting dalam dunia globalisasi. Karena kita bersaing dengan seluruh lapisan masyarakat dunia, bukan lagi daerah.
Dalam negara indonesia ini pun sudah banyak anak muda yang terjun dalam dunia bisnis. Memang betul kalau ingin sukses harus punya modal. Modal tidak hanya berupa materi, namun bisa juga immateri. Apa saja itu? Kemampuan/skill, moral yang baik, dan kedekatan antara kita dengan Sang Pencipta.
Merajut asa bukan hanya soal sukses secara instan. Tak semudah membalikan telapak tangan. Mau sukses? Ya usaha. Harus merasakan jatuh bangun, sedih kecewa, bahagia lara, dan lain sebagainya. Terbentur dan terbentur. Sampai akhirnya kamu terbentuk. Teruslah berproses karena usahamu tidak akan sia-sia. Tuhan selalu mengawasi kita. Karena Dialah yang Maha Melihat.