Ramadhan kali ini berbeda dengan Ramadhan tahun lalu. Dimana pada tahun ini kita dihadapkan pada situasi yang tidak semestinya. Ya, apalagi kalau bukan karena Pandemi Covid-19.
Beramai-ramai pola kegiatannya, akhirnya dibubarkan secara paksa. Dari mulai pedagang kaki lima, sampai pedagang kelas usaha besar. Ya, karena situasinya berbeda. Mal-mal terpaksa tutup, suami terancam PHK, para pekerja di luar kota pun terpaksa dipulangkan sampai situasinya normal kembali.
Pun kebiasaan masyarakat pada Bulan Ramadhan adalah Ngabuburit. Siapa sih yang tidak suka dengan ngabuburit? Keluar rumah untuk refresh sambil menunggu adzan maghrib tiba. Sekedar cuci mata sampai benar-benar belanja. Dari yang muda sampai yang tua. Dari yang kendaraan roda dua, roda tiga, bahkan roda empat.
Saya heran terkadang pembiasaan yang sudah dilakukan oleh masyarakat memang sulit diubah pada saat situasinya sedang berbeda. Seperti kali ini misalnya. Corona didepan mata seperti tidak ada apa-apa. Masyarakat tetap saja keluar rumah. Walau katanya himbauan dirumah saja. Katanya PSBB tapi hanya berlaku pada jam-jam tertentu saja.
Seperti pemandangan sore hari tadi yang saya jumpai di daerah rumah. Masyarakat berbondong-bondong keluar rumah demi mencari takjil dan sekedar jalan-jalan. Situasi padat merayap pun tak mereka hiraukan. Rela antri berdesakan diantara para penjual.
Corona masih ada? Ya, himbauan itu dibuat bukan untuk dilanggar. Harusnya masyarakat sadar bahwa nyawa mereka lebih berharga. Semua ini karena kebutuhan. Urusan perut tidak bisa lagi dikompromi. Ketika lapar harus segera dituruti. Benar memang. Namun hal-hal diluar itu? Apakah masih bisa ditoleransi?
Hanya pemerintah dan jejerannya yang paham akan seperti apa nantinya. Bagi yang sadar akan aturannya, taatilah. Tidak ada salahnya untuk bersama-sama menjaga dan menyadarinya. Kalau bukan kita siapa lagi? Berdoalah agar bumi ini lekas membaik beserta para penghuninya saat ini. Semoga kita semua senantaisa diberikan kesehatan dan keselamatan. Agar dapat berjumpa di Ramadhan selanjutnya dalam keadaan sehat wal'afiat.
Walau tak ada yang tahu kapan Pandemi ini akan segera berakhir. Berdoa dan berusaha taati perintahnya maka semua akan baik-baik saja. Teruntuk para tenaga medis yang berjuang diluar sana. Kami masyarakat sangat-sangat berbesar hati mengucapkan dengan setulus hati atas jasa kalian selama ini. Semoga semuanya lekas membaik.