Pintar vs Cerdas
      Tong kosong nyaring bunyinya
      Kalau ngomong asal keluar katanya
      Tanpa berfikir berbobot atau tidaknya
       Yang ada hanya cercaan dan bualan kalimatnya

           Banyak orang berkata, antara pintar dan cerdas itu sama. Mungkinkah demikian? Nyatanya secara definisi cerdas dan pintar itu sangatlah berbeda. Bedanya apa? Karena orang yang pintar adalah orang yang pandai. Sedangkan orang cerdas adalah orang yang cerdik dan cermat dalam melihat sesuatu. Didalam kecerdasan itu ada kepintaran.

           Sehingga ketika ada orang yang menyebut dirimu pintar, waspadalah. Karena menjadi orang pintar belum tentu nikmat. Beda halnya ketika ada seseorang yang mengatakan bahwa kamu cerdas ya. Inilah kalimat yang patut kita banggakan. 

           Faktanya banyak di Negara kita sendiri orang pintar berkeliaran. Dengan embel-embel gelar sarjanan dan pangkatnya di belakang namanya. Namun ketika para orang pintar ini berkuasa, apakah jabatan yang di amanahkan kepadanya berjalan baik-baik saja? Hanya masing-masing perspektif yang bisa kita jawab. 

           Banyak para petinggi kita di pemerintahan yang terang-terangan melakukan kasus suap dan korupsi. Semuanya semata-mata karena mereka adalah orang yang pintar. Yang mampu di goda oleh harta, tahta, dan wanita. Tanpa mempertimbangkan mudharatnya. 

           Berbeda dengan orang yang cerdas. Orang cerdas sudah pasti pintar. Namun orang pintar belum tentu cerdas. Orang yang cerdas adalah ia yang mampu merevolusi dirinya dengan berbagai dinamika yang ada. Cermat dan tanggap dalam menghadapi situasi apapun di lapangan. Berfikir solutif dan evaluatif. 

           Orang yang cerdas. Ia mampu melihat suatu realitas yang tidak dapat di lihat oleh orang lain kebanyakan. Selalu melihat peluang dan potensi yang ada di depan mata. Jiwa visionernya sangat matang. Dan ia tidak mudah di goyahkan dengan godaan yang ada.

           Orang cerdas adalah ia yang memiliki mata hati dan jiwa yang bersih. Di didik siap untuk menjadi seorang pemimpin sejati. Banyak kasus orang pintar korupsi, orang pintar narkoba, orang pintar frustasi, orang pintar kriminal, dan lain sebagainya. 

           Karena orang pintar itu banyak, sedangkan orang cerdas itu sedikit. Bahagialah diri kita jika ada yang menyebut kita ini adalah orang yang cerdas. Itu artinya kita di siapkan untuk mengemban amanah untuk masa depan bangsa. Sangat penting menjadi orang cerdas daripada menjadi orang yang pintar. Namun tetap mau jadi apapun kita, yang terpenting adalah bagaimana moralnya dan attitudenya.