Hidup tidak hanya berbicara soal hitam dan putih. Nyatanya banyak warna yang datang silih berganti. Timbul, padam layaknya masalah yang datang menghampiri. Semua pasti merasakanya. Tak pernah goyah terkekang zaman. Adakalanya diri menepi, dan adakalanya harus disikapi.
Namanya masalah dalam hidup pasti selalu ada. Bisa masala kecil maupun masalah besar. Dari yang mudah diselesaikan sampai yang sulit dilanjutkan. Semua pasti pernah mengalaminya bukan? Siapa yang hidupnya tak pernah disinggahi masalah? Ada?
Ketika kita dibenturkan pada sebuah permasalahan yang ada didepan mata, refleks kita adalah hanya fokus pada dua pilihan saja. Layaknya hitam dan putih. Mau memilih yang mana dari keduanya. Padahal solusi kehidupan tak hanya menawarkan pada dua alternatif saja. Melainkan begitu banyak selainnya. Tidak hanya hitam dan putih misalnya. Namun ada juga biru, jingga, ungu, merah, dan seterusnya.
Disaat kita terbentur suatu masalah coba pikirkan solusinya terlebih dahulu. Apa dan mana baiknya. Setelah kita tahu alternatif solusi itu maka cobalah untuk mengkomunikasikan dengan orang yang kita anggap sebagai teman yang dapat dipercaya.
Terkadang disaat pikiran kita sedang carut marut disitulah ego diri berperan besar dalam menentukan pilihan yang kita seleksi. Disinilah peran orang lain yang kita percayai untuk lebih memberikan ruang pencerahan terhadap alternatif solusi yang hendak kita putuskan.
Tak ada salahnya memang ketika kita sedang stress kita pasti butuh seorang teman. Teman yang siap mendengarkan, memberi solusi, dan membantu dalam hal apapun.
Bukan hanya teman yang hanya berkata "Sabar, sabar. Ini semua ujian."
Pada peran inilah kita dituntut untuk menjadi seorang pendengar sekaligus penasehat yang baik. Yang mau mendengarkan bukan menghakimi. Jangan sampai alternatif solusi hanya jatuh pada hitam dan putih saja. Karena sebenarnya banyak alternatif warna yang bisa kita putuskan.
Karena hitam dan putih bukanlah sebuah keputusan, melainkan soal alternatif pilihan. Terlalu cepat memutuskan akan berdampak pada jangka panjang yang buruk. Maka dari itulah peran logika dan nurani dibutuhkan. Tidak hanya ego dan ego saja. Apapun masalahnya selesaikanlah dengan banyak warna disekelilingnya.