Rindu Bersuara
Dari lempengan waktu yang tak pernah usai mengurai detik
Dari sebab-sebab perihal yang terus berdetak
Sepotong senja, masih menyimpan komposisi, sisa hujan rincik-rincik
Perisai tangguh bagi sebongkah kenang yang perlahan berarak
Rindu ini ada dalam setiap balada
Pada setiap asa yang memungut butiran harap
Satu persatu diusutnya rasa kehilangan kata
Sisa bicara saat jarak mulai menguap
Angin yang bergerak perlahan
Seolah memberi isyarat untuk bertahan
Pada ingatan panjang kesementaraan
Dipersimpangan jalan tak berkesudahan
Sore itu Ayahku menemui Yang Maha Rabbi
Dan tak pernah kembali
Menyisakan kenangan yang baru aku mengerti
Bahwa hidup di dunia ini tak selamanya, suatu saat harus kembali
Sebaid rindu yang bersemayam
Kubawa dalam do'a malam
Allahumagfirlahu
Waafihi wa fuanhu
Login untuk melihat komentar!