Sejauh apapun itu Selalu ada waktu untuk kembali Kembali pulang kerumah Melipat jarak dalam hati yang resah
Mengumpulkan sisa-sisa tenaga Yang merangkak disungai bicara Merangkum lembaran-lembaran hari Dari kata-kata penyembuh hati
Mencatat ulang kisah prosa Dari sejarah huruf yang berserakan Yang menempel di ujung mata Yang mendaki ditelapak kaki ejaan
Tak ada mantra yang lebih damai terasa Kecuali hanya rebahan dirumah kita Tak ada kebahagiaan yang lebih berharga Kecuali hanya merasakan hangatnya keluarga
Disini aku belajar mengerti Disini aku belajar untuk memahami Disini aku tumbuh dan berkembang biak Dirumah penuh puisi dan sajak-sajak
Tak ada yang lebih nyaman untuk ditinggali Kecuali hati yang dipenuhi rasa syukur