Rumah Puisi
Sejauh apapun itu
Selalu ada waktu untuk kembali
Kembali pulang kerumah
Melipat jarak dalam hati yang resah

Mengumpulkan sisa-sisa tenaga
Yang merangkak disungai bicara
Merangkum lembaran-lembaran hari
Dari kata-kata penyembuh hati

Mencatat ulang kisah prosa
Dari sejarah huruf yang berserakan
Yang menempel di ujung mata
Yang mendaki ditelapak kaki ejaan

Tak ada mantra yang lebih damai terasa
Kecuali hanya rebahan dirumah kita
Tak ada kebahagiaan yang lebih berharga
Kecuali hanya merasakan hangatnya keluarga 

Disini aku belajar mengerti
Disini aku belajar untuk memahami
Disini aku tumbuh dan berkembang biak
Dirumah penuh puisi dan sajak-sajak

Tak ada yang lebih nyaman untuk ditinggali
Kecuali hati yang dipenuhi rasa syukur





Komentar

Login untuk melihat komentar!