Udin lelaki yangbterbuka sama istrinya. Dari soal keuangan dan segala omset nya selalu diberikan sama istrinya. Bagi Udin membahagiakan istri adalah magnet rezeki. Sebab di balik suksesnya suami ada doa istri. Apalahi setelah lahir Nisa dua tahun yang lalu. Srmakin nampak kebahagiaan pasangan tersebut. Udin tidak ingin masa depan putrinya seperti yang ia alami.
"Lo tuh Din, begitu jujur amat sama istri. Masa jatah bensin di atur istri. Makan pun bekal dari rumah. Uang bonus masuk dapur istri. Dari dulu dompet loh isinya cuma uang seratus lima puluh ribuan. Itu pun buat kembalian sama konsumen." celetuk Yakub di basecamp kawan seprofesinya.
"Aku mah enjoy az nape situ yang kepoh hehe. Ini recehan juga istriku yang siapin katanya biar aku enggak keder saat kasih kembalian."
Yakub diam di jawab kek gitu, kawannya pun terdiam. Padahal mereka merasa tertampar oleh kata-kata Udin. Saat ada konsumen yang order. Kasih uang seratus ribuan. Belanjanya dua puluh tiga ribu. Nggak bawa persiapan kembalian pula. Terpaksa ia keliling cari tukeran duit.
Kebayang kan gupeknya..
Udin mah nyantai sebab sudah dihandel sama istrinya. Jadi tinggal fokus cari nafkah.
Itulah kadang dunia nyinyir dan lambe turah mah nggak mutlak milik kaum emak-emak saja. Bapak-bapak pun kalau udah rumpi lebih parah dari kaum dasteran hihi.
Maryam juga terbuka soal apapun. Ada masalah selalu ngeluh sama suami bukan up date status di sosmed lalu balas komentar akhirnya jelekin pasangan sendiri.
Maryam tidak se alay itu. Eeh .
Begitulah menikah memang utamanya harus menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan. Bukan sebatas nundukin sahwat doang.