Temani Aku
Temani Aku

Hari ini kulontarkan mimpi setinggi cakrawala
Sambil berbisik pada angin tentang  segala mimpi yang kupunya
Lalu, kupaksa kaki mengejarnya
Berbekal semangat yang terus menyala

Lihat, sayang!
Istana kita memang tak seindah kastil di negeri dongeng
Dan kendaraan kita bukan kuda sembrani yang bisa membawa kita terbang
Tapi, aku menikmati detik yang kuhabiskan dalam naungan kasih penuh sayang

Di sini kita sekarang
Berbaring sambil tertawa girang
Mengoyak mimpi yang betah mengawang
Belum tampak lagi sebuah titik terang

Kita saling merapatkan jemari
Kali ini di tengah pusaran mimpi yang mengitari
Selama kamu ada di sisi
Kurasa kita bisa berdamai dengan keadaan sekali lagi

Balikpapan, 22/8/20

Komentar

Login untuk melihat komentar!