Memilih Sumber Belajar
Hari ini, tugasnya mencatat buku paket halaman 120 - 130, setelah itu jawab pertanyaan di halaman 133 dan dikumpulkan. 
Yang tidak mengumpulkan, dianggap tidak hadir. 

Demikian tulisan yang sering diterima oleh ketua kelas saat proses pembelajaran akan dimulai atau pada saat jam tertentu yang gurunya sedang ada kegiatan lain. 

Selintas tidak ada yang aneh, setelah ditelusuri lebih jauh lagi. Ternyata, materi tersebut tidak pernah dijelaskan karena minggu depannya sang guru kembali ijin tidak masuk kelas dengan alasan "Sakit"

Jadilah siswa memilih tidak melakukan apa-apa, pelajaran minggu lalu masi bingung, materi hari ini kemungkinannya mengerjakan soal lagi. 

Seharusnya
Sumber-sumber belajar dapat kita pilih atau gunakan secara bersamaan untuk mendukung proses pembelajaran  yang akan kita lakukan. Tujuan menggunakan sumber belajar ini tak lain adalah untuk membantu guru dan peserta didik dalam memahami dan melakukan pembelajaran. Semakin banyak informasi yang kita peroleh dari sumber belajar, semakin kayalah kita dengan informasi yang bisa diolah menjadi ilmu pengetahuan.

Penggunaan sumber belajar ini juga dapat dengan mudah diakses oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat melakukan pembelajaran mandiri untuk memperdalam materi yang disampaikan, baik secara tatap muka maupun dengan cara jarak jauh seperti sekarang ini dimasa pandemik ini. Sumber-sumber belajar ini sangat penting peranananya dalam proses pembelajaran. Apalagi aturan pemerintah saat ini adalah menjadikan guru sebagai fasilitator.

Sebagai fasilitator, guru diposisikan bukan sebagai sumber belajar satu-satunya dalam proses pembelajaran. Guru berfungsi sebagai penyaji materi pelajaran dan jembatan antara ilmu atau sumber belajar dengan siswa. Dengan posisi ini guru tidak lagi hanya menyampikan materi secara lisan didepan kelas dan siswa mencatat segala yang diucapkan oleh guru. Hal ini akan membatasi kreatifitas dan inisiatif peserta didik.

Setelah menentukan sumber belajar yang akan digunakan, guru dan siswa secara bersama-sama menentukan materi yang akan dipelajari dalam waktu tertentu sehingga pemahaman siswa dapat diberikan secara bertahap dan runut. Fungsi pembatasan ini tetap dilakukan oleh guru sebagai fasilitator dengan tetap memeprhatikan potensi dan kemampuan siswa yang akan belajar.

Proses penentuan materi pelajaran dapat dilakukan sebagai berikut ;
1. Menentukan materi pelajaran sesuai rencana pelajaran yang telah disusun oleh guru
2. Memilih sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan materi yang direncanakan
3. Mencari materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran
4. Menentukan pokok bahasan yang akan dipelajari sesuai rencana
5. Menyajikan materi melalui media yang ada. Untuk saat ini dapat dilakukan dengan media online. 

Sebagai fasilitator, guru juga berkewajiban menyiapkan materi pelajaran yang akan disajikan untuk dipelajari oleh siswa, hal ini bertujuan untuk membatasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga materi yang dipelajari saling terkait antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari begitupun dengan materi selanjutnya. Tahapan pemahaman siswa juga berkembang sesuai tahapan pengetahuan yang diinginkan. 

Kalaupun ada siswa yang ingin mengembangkan lebih dulu materi yang dipelajari dapat dilakukan secara mandiri. Guru tidak boleh membatasi kemampuan siswa dalam mengakses pengetahuan berikutnya, tetapi guru sebagai fasilitator menjadi pengarah dan membimbing siswa untuk mendapatkan ilmu. Peran guru dalam era informasi terbuka tetap menjadi utama agar perkembangan peserta didik dalam mengakses pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan.





Komentar

Login untuk melihat komentar!