Anakku...
Ibu tak mampu membawamu ke puncak gunung
Ibu hanya bisa memapahmu ke puncak bukit
Menikmati semilir angin yang lembut
Sembari memandangi gunung yang menjulang tinggi di seberang sana
Mudah-mudahan suatu saat, sayang…
Anakku...
Ibu tak mampu memetikkan bintang untukmu
Ibu hanya bisa membawamu ke taman
Bermain bersama kunang-kunang yang beterbangan
Sembari memandangi bintang-bintang yang bertaburan nun jauh di sana
Mudah-mudahan suatu hari, Nak...
Anakku...
Ibu tak mampu membawamu ke dasar samudera
Ibu hanya bisa mengajakmu ke pinggir pantai
Bermain bersama ombak,
dan menjumput kerang-kerang yang terdampar
Sembari memandangi dalamnya lautan di depan mata
Mudah-mudahan suatu hari, Cinta....
Persembahan Ibu untukmu tidaklah sempurna
Tapi percayalah,
Itu sejauh-jauhnya kaki ibu melangkah
Setinggi-tingginya tangan Ibu merengkuh
dan sedalam-dalamnya napas yang dapat Ibu hembuskan.
Bibir Ibu penuh dengan doa
Hati ini penuh dengan asa
Karena Ibu yakin…
Suatu hari kelak,
Tangan Tuhan yang akan membawamu ke puncak gunung,
memetik bintang dan menembus samudera
Cinta Ibu terbatas, sayang
Dibatasi oleh keyakinan,
bahwa kau bukan milik Ibu seutuhnya
Bahagia Ibu adalah...
Ketika Ibu tahu
Tuhan selalu ada di dekatmu,
untuk menjaga dan menuntun langkahmu.
NB : Puisi ini khusus dipersembahkan untuk ketiga buah hati saya. Dari seorang ibu yang jauh dari kata sempurna.
Login untuk melihat komentar!