Mesopotamia

Mesopotamia dalam bahasa Yunani kuno berarti tanah diantara sungai-sungai, daerah ini terletak diantara dua sungai besar, Efrat dan Tigris. Dengan bidang tanah yang panjang dan sempit berbentuk bulan sabit serta tanahnya yang subur daerah ini disebut juga The Fertile Crescent Moon (daerah bulan sabit yang subur). Keindahan dan kesuburan Mesopotamia ini disebutkan oleh sejarawan Yunani kuno yang bernama Herodotus. Dia menyebut Mesopotamia sebagai tanah surga yang cantik jelita.

Wilayah Mesopotamia meliputi dataran antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, yang membentang dari timur Sungai Efrat di utara Suriah, sehingga menggabungkan bagian dari Suriah, semua Irak, dan Turki tenggara(1). Perbedaan lebih lanjut dibuat antara atas atau Utara Mesopotamia dan dataran yang rendah atau Selatan Mesopotamia. Mesopotamia utara dikenal sebagai Jezirah, adalah daerah antara Eufrat dan Tigris sampai ke Baghdad. Mesopotamia selatan terdiri dari Irak selatan, Kuwait, dan Iran bagian barat.

Sejarah mencatat wilayah ini telah didiami sejak tahun 7000 SM dan merupakan peradaban tertua di dunia. Keadaan tanah yang subur dan sungai-sungai yang mengalir di sekitarnya menjadi faktor utama yang mendorong kemajuan peradaban Mesopotamia. Masyarakat umumnya bekerja sebagai petani untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Letaknya diantara dataran luas tanpa pertahanan alam yang memadai menyebabkan daerah ini menjadi rebutan bangsa-bangsa yang tingga di sekitarnya. Mereka ingin menguasai daerah subur tersebut. Diantara bangsa-bangsa yang pernah menguassai Mesopotamia adalah Ubaid, Sumeria, Akkadia, Babilonia, Assyiria, dan Babilonia baru.

Bangsa Ubaid

Bangsa ini adalah bangsa pertama yang mendiami wilayah Mesopotamia. Mereka mendiami wilayah ini selama bertahun-tahun. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian di tanah yang subur itu dan memanfaatkan air sungai untuk irigasi pertanian.



Komentar

Login untuk melihat komentar!