Kebelet
Subuh hari ini berjalan lurus. Sejauh ini, sementara waktu. Tapi tidak setelah itu. Bukan Fajri jika harinya tidak seru. Dia mah, antimainstream hidupnya. Membuat hati umminya melompat-lompat setiap hari. Sudah hal biasa. 

Bergandengan tangan sepulang dari masjid. Juga menjadi menu wajib. Seperti pagi ini.

“Adek tidak ngantuk lagi?”

“Enggak, Mi.” Jawaban disertai desisan. Meski tak begitu nampak, tapi cukup meresahkan.

“Adek kenapa? Sakit?”

“Enggak, Mi.” Tapi meringis manis. Desisan berubah jadi keluhan.

“Terus Adek kenapa mukanya begitu?” Ummi mulai khawatir.

“Adek kebeleeeet, Miii ...” Tersiksa sekali nampak di wajahnya. Kasihan.

“Ya sudah, ke belakang saja sana, Dek. Nunggu apa?” Umminya lega, ternyata hanya hal sepele.

“Nggak mau. Jangan!”

“Loh! Kenapa, Dek?”

“Sayang, Mi. Adek nanti bakalan laper lagi. Masih pagi. Ummi ngijinin Adek kalau mau buka?”

Gubrak!

#ramadan_ala_Fajri 

Komentar

Login untuk melihat komentar!