Patah yang Paling Patah
Bagi seseorang yang belum pernah ditinggal salah satu atau kedua orang tuanya pergi untuk selamanya, tidak akan pernah merasakan patah yang paling patah.

Pacar hanyalah orang asing yang tinggal sementara, tapi orang tua … mereka punya ikatan darah dengan kita.

Saya pernah merasakan kehilangan satu dan belum lama ini satu lagi. 

Orang yang paling menyayangi saya setelah Allah dan Rasulullah, adalah ibu saya.

Pengorbanan beliau untuk saya begitu besar. 

Dulu ketika masih kecil, saya menjadi saksi bagaimana beliau berjuang melawan kerasnya hidup demi kebahagiaan sang anak.

Beliau bekerja hingga tangan dan kakinya terluka. Dari siang hingga malam kadang masih saja sibuk dengan pekerjaannya yang berat.

Bukan karena beliau gila dunia, tapi demi anaknya supaya bisa tersenyum seperti anak-anak lain. Bahkan ketika terbaring sakit, ibu saya tetap memikirkan anaknya.

Rela tak banyak makan dan minum agar saya tidak kesusahan mengurus kotorannya.

Meskipun saya punya gunung emas, saya nggak akan bisa membalas budi pada ibu tercinta. Jasanya dalam merawat diri ini tak bisa dilukiskan.

Kepergian beliau beberapa waktu lalu, sukses membuat hati ini sesak sesesak-sesaknya.

Saya menyesal karena banyak melukai hatinya, apalagi belum bisa membahagiakan ibunda tercinta.

Kini, tak ada lagi sosok beliau yang merawat dan memeluk saya ketika sakit. Tak ada lagi sosok yang menyambut di pintu ketika saya pulang dari bepergian. Tak ada lagi yang memanggil-manggil nama saya ...

Sepi, sunyi, dan sakit bercampur jadi satu di hati ini ...

Sungguh, kehilangan sosok beliau di samping saya adalah patah hati terbesar yang pernah saya alami. 

Sampai saat ini saya selalu merindukannya. Saya rindu pelukannya, masakannya, dan perhatian-perhatian kecilnya ..

Kini, hanya untaian doa yang bisa saya ungkapkan untuk melepas rindu padanya. Saya hanya bisa meminta pada Allah supaya Dia menyampaikan salam "maaf" dan "terima kasih" saya padanya.

Oleh karena itu, bila kamu sedang merasa sangat terluka karena kehilangan kekasih yang belum halal, saya sarankan sudahi saja sedihmu itu!

Ada orang tua yang lebih butuh perhatian dan cinta kita. Jangan sampai kita terlena dengan cinta seseorang yang belum tentu akan jadi jodoh kita, lalu mengesampingkan kedua orang tua yang jelas-jelas mencintai kita.

Jodoh itu sudah tertulis. Jemputlah dengan cara baik. Semoga perjalanmu selanjutnya jadi baik.

Mohon doanya, semoga alm. Ibu dan bapak saya diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, dan dilapangkan kuburnya, aamiin.

Komentar

Login untuk melihat komentar!