BUYA HAMKA
PROLOG
“Rusydi, bawakan ayah pestisida atau obat nyamuk cair ya. Atau bawakan pisau, Sembunmyi-sembunyi ya!” kata Malik kepada anaknya ketika berkunjung (bezoek) ke selnya.
“Buat apa ayah?” Tanya Rusydi keheranan.
“Ayah udah nggak tahan. Di sini ayah disiksa, dipukuli sampai pingsan, disetrum, dan banyak lagi siksaan. Ayah dipaksa mengaku bahwa ayah melakukan percobaan pembunuhan kepada Bung Karno, ayah juga dipaksa mengaku bahwa ayah berkhianat dan berkomplot dengan Tun Abdul Razak, Menteri Malaysia.”
“Astaghfirullahal Adziim, istighfar ayah! Ayah ulama internasional, ulama kondang, masa berpikir untuk bunuh diri? Itu bisikan Syetan ayah! Lawan bisikan itu ayah! Bersabarlah ayah!”
***
Satu tahun kemudian maraklah demostrasi mahasiswa yang dikawal Angkatan Darat dengan Trituranya. Tritura adalah Tri Tuntutan Rakyat atau tiga tuntutan rakyat yaitu bubarkan PKI, reshuffle cabinet, turunkan harga.
Puncaknya jutaan orang yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti KAMi (kesatuan aksi mahasiswa Indonesia), KAPPI (Kesatuan AKsi Pemuda Pelajar Indonesia), KASI (Kesatuan AKsi Sarjana Indonesia), dan banyak lagi yang lainnya berkumpul di depan istana Negara. Mereka mendesakkan Tritura itu. Akhirnya jatuhlah Bung Karno yang memenjarakan Malik tanpa proses pengadilan. Kemudian MPRS mengangkat Pak Harto sebagai Pejabat Presiden RI. Pak Harto kemudian memberlakukan tahanan rumah buat Bung Karno. Semua Tapol (tahanan politik) termasuk Malik dibebaskan. Malikpun sujud syukur.
Beberapa tahun kemudian…
“Ayah sudah berdandan rapi, ayah mau ke mana?” Tanya Irfan, anak Malik
“Ayah mau ke rumah Bung Karno, pesan terakhir Bung Karno, kalau dia meninggal, dia meminta sholat jenazahnya Ayah yang memimpin.”
“Hah? Nggak salah Yah? Ayah lupa, dulu mau bunuh diri karena kerasnya siksaan di dalam penjara Rezim Bung Karno? Ayah lupa bahwa Bung karno yang memenjarakan ayah?”
“Tidak lupa, Nak! ANanda bukalah AL Qur-an. Di sana ada ayat yang bilang di SUrga itu tidak ada dendam sedikitipun, berarti kalau kita ingin masuk surge kita tidak boleh punya dendam. Ayah sudah memaafkan Bung Karno, Nak! Lahgipula di penjara ayah bisa menyelesaikan masterpiece ayah Tafsir Al Azhar, yang sangat penting buat umat Islam yang berbahasa Melayu di Indonesia, Malaysia, SIngapura, Brunai, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan.”
“Masya Allah! Barakallah ayah! Ayah memberikan contoh yang sangat baik buat awak dan anak-anak ayah yang lainnya! Terima Kasih ayah!”
Malikpun memimpin sholat Jenazah Bung Karno. Betapa luas hatinya. Mudah-mudahan surga balasannya. Aamiin.
Login untuk melihat komentar!