Jalan Terindah
Jalan Terindah

Oleh : Atin Apriliantini Rahayu

Kita tak pernah tahu apa yang akan kita lalui dalam perjalanan hidup ini. Nyatanya, dunia tidaklah semudah dan seindah yang kita bayangkan saat masih belia. Terkadang apa yang kita capai, adalah apa yang tidak kita impikan sebelumnya.

Saya, Atin Apriliantini Rahayu,  lulusam Fakultas Ekonomi jurusan manajemen sebuah universitas swasta tahun 2008. Tahun 2010 dan 2012 saya memberanikan diri mengikuti seleksi CPNS. Saat itu test masih menggunakan kertas dan pensil 2b. Sayangnya saya belum berhasil lolos.

Tahun 2014, saya kembali mengikuti tes CPNS dengan formasi bidang yang sama. Alhamdulillaah saya melampaui passing grade, baik di TWK-TIU-TKP.  Saat itu, ada pemberitahuan bahwa yang melampaui passing grade akan kembali mengikuti test lanjutan pada kompetensi bidang. 

Bersabar menanti, ternyata tak pernah ada pemberitahuan untuk test lanjutan. Pengumuman kelulusan tes langsung berdasarkan perankingan test yang telah dilaksanakan. Saya berada di posisi sebelas, sementara formasi hanya untuk dua orang. Tidak apa-apa, ini takdir Allah SWT yang terbaik.

Tahun 2014 itu, setelah melalui fase hidup yang membuat saya kembali menata masa depan akhirnya saya punya kesempatan untuk kembali melanjutkan pendidikan. Awalnya, banyak yang mengolok-olok  keputusan saya menempuh S1 kali kedua. Inilah dunia bukan? Apapun pemikiran orang, kita yang lebih merasakan apa yang terbaik yang pantas kita lakukan. Saya mantap untuk kembali kuliah, kali ini di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

September 2018, Alhamdulillaah saya kembali meraih gelar sarjana bertepatan dengan pemberitaan adanya penerimaan CPNS. 

Awalnya saya sama sekali tidak berminat. Bagi saya, cukup apa yang saya jalani selama ini tanpa harus ribet untuk ikut tes CPNS lagi. Pengalaman tiga kali kegagalan sebelumnya yang membuat saya berpikir dua kali untuk ikut berpartisipasi. 

Dorongan dan motivasi orang-orang terdekatlah yang akhirnya membuat saya kembali mencoba meski usia saya hampir mencapai batas maksimal. Inilah pertama kali saya mengikuti CPNS dengan ijazah Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) saya hanya menduduki peringkat dua. Setelah itu berlanjut ke SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Alhamdulillaah menduduki posisi pertama dengan rentang nilai yang cukup jauh. Subhaanallaah, Alhamdulillaah wasyukurillaah. 

Faa inna ma'al usri yusroon, Allah selalu memberikan yang terbaik untuk makhluknya. Di jalan ini saya menemukan ladang ibadah untuk semakin mendekatkan diri pada-Nya.

Pesan saya, jalani hidup ini dengan ikhlas. Selalu berlapang dada terhadap kejadian apapun yang tak pernah kita duga akan menimpa. Yakinlah, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Selama tak ada kata menyerah, InsyaAllah Dia akan memberikan jalan yang terindah.

*Atin Apriliantini Rahayu, CPNS Formasi Guru Bahasa Indonesia Kabupaten Pangandaran

Komentar

Login untuk melihat komentar!