BOLEH JADI WANITA LEMAH, TAPI JANGAN BODOH

Saat lulus SMA, Kak Yuli menyusul Ibu ke Palembang. Tapi penerimaan Ibu menyakiti hati Kak Yuli.

"Ngapain kamu ke Palembang nyusul Ibu. Ibu sudah repot ngurus adikmu Iin." Perkataan Ibu membuat Kak Yuli sakit hati. Seorang anak tentu ingin dekat dengan Ibunya, bukan?

Ketika Ibu mempunyai kenalan seorang pria kaya, Romi namanya, dia bertanya pada Ibu, apakah punya kenalan wanita untuk dia jadikan istri kedua.

Ibu mengenalkan Kak Yuli pada Romi, Pria kaya beristri, lalu menikahkannya.

Aku yang saat itu SMP menilai salah perbuatan Ibu. Kenapa membiarkan Kak Yuli menikah dengan pria beristri?

Ibu tak mau terbebani dengan anak, padahal hidupnya berkecukupan, dengan suami barunya.

Setelah Kak Yuli menjadi istri muda bang Romi, hubungan Ibu dan Kak Yuli makin memburuk. Kak Yuli mau tidak mau menerima Bang Romi agar ada tempat untuk bersandar selama di Palembang.

Beda, saat aku yang lulus SMP dan menyusul Ibu ke Palembang, sambutan Ibu baik. Tapi aku memilih tinggal bersama Kak Yuli dan membantunya berjualan.

Ibu mempunyai satu anak angkat laki-laki yang sekarang kelas dua SMA, anak itu hasil perselingkuhan teman Ibu. Kakak Ipar yang menghamili Adik Iparnya. Sejak dalam kandungan, Ibu sudah menawarkan diri pada mereka untuk memgadopsinya.

Thomas, nama adik angkatku tak pernah tau kalau dia hanya anak angkat. Dia  taunya kami berempat adalah kakak perempuan kandungnya.

Ini juga yang membuat Kak Yuli makin benci Ibu. Dengan anak kandung menyia-nyiakan. Tapi sangat sayang pada Thomas yang sekedar anak angkat. Miris.

Kak Iin memang sejak kecil di bawa Ibu ke Palembang, tapi kak Iin tak pernah bertemu dengan Ayah. Beda dengan Kak Yuli, aku dan Yana, yang pernah merasakan kasih sayang Ayah. Ayah kandungku sudah meninggal. Begitupun Ayah tiriku. 


Kak Iin pun telah menikah dan memiliki dua anak. Kak Iin mengalami gangguan mental. Bukan gila. Tapi kalau nilai persen 100, Kak Iin 99%. Paham kan maksudnya?

*****

Berdambung3