Cinta Yang Menyakitkan (2)
Lo pasti bisa dapetin yang lebih dari dia. Itu pesan arya buat lo.” Kata eza sahabatnya arya. Saat eza bilang semua itu kepadaku entah mengapa, hatiku gak bisa menerimanya. Aku menyayangi arya, hanya arya yang selalu ada di hatiku, dan dia yang terbaik untukku. Itu menurutku. “lo jahat za, kenapa lo gak bilang sama gue dan harusnya lo tuh ngerti.” “iya, maafin gue sya. Gue salah, tapi mau gimana lagi arya udah pergi dan asal lo tau sya. Dia sayang banget sama lo. Dia sebenernya gamau pindah, tapi karna desakan orang tuanya dia pindah ke pesantren.” “ gue kecewa za sama dia. Kenapa dia gak bilang dari awal?”kataku lemas Aku meninggalkan eza yang masih diam membisu diambang pintu kelasku. Aku gak mau mendengar semuanya lagi. Aku udah cukup kecewa dengan semua ini. andaikan waktu bisa berhenti berputar untuk saat ini, aku ingin kembali dan melihat arya untuk terakhir kali.
 Pagi hari di kelas, Seiring berjalannya waktu meskipun arya tak pernah mengabariku, dan mungkin dia sudah lupa denganku. Yaa, begitupun aku masih terus mencoba melupakannya. Hari-demi hari kujalani semuanya seperti normal dulu sebelum arya pindah dari sekolah ini. Aku hanya bisa mencoba untuk ikhlas dengan yang ku jalani sekarang. Andaikan ini semua mimpi, aku tak mau ini semua akan terjadi. Tetapi apa daya semuanya bukan mimpi, ini nyata. “sya...” panggil seseorang dari tempat duduk belakang dan ternyata itu eza , dia berjalan menghampiriku “apaan za?’’ kataku “sya, kemaren arya chat gue nanyain lo.” “terus?” “kok terus?” “iyaa, terus kenapa? Apa urusannya sama gue?” “adalah ” “apaan?” tanyaku sinis.

Komentar

Login untuk melihat komentar!