“Rina kamu lagi jatuh cinta ya?” tanya Sarah,
“hm eh, anu,,,iya,,” jawabku gugup dan tersipu malu
“ sama siapa, Chiko? tanyanya penasaran
“iya” jawabku singkat
“apa?, kamu beneran cinta sama dia?” Sarah meyakinkan
“iya”
“kamu gak tau ya, Chiko kan suka sama Maya”
Ucapan Sarah sejenak membuatku tertegun, air mataku hampir saja keluar dari kedua kelopak mataku
Aku terus termenung, kata-kata Chiko suka dengan Maya terus terngiang di benaku, tapi ini adalah resiko yang harus ku tanggung
“Rina kamu gak papa?” tanya Sarah menganggetkanku
“aku gak papa” jawabku seraya tersenyum pahit
Walaupun sekarang aku tahu, dia mencintai wanita lain,yang pasti itu bukan aku, namun rasa cinta untuknya masih tetap sama, dan aku tetap berharap ada sedikit cinta yang tersisa untukku.
***
Tahun 2012 adalah tahun yang paling kelam dalam perjalanan hidupku, pada tahun ini aku harus menyaksikan orang yang sangat aku cintai melabuhkan cintanya pada dermaga cinta lain, yang merupakan temanku sendiri.
Setelah bertahun tahun lamanya aku menunggu, terus menjaga cinta ini, dan berharap dia akan melihat kesempurnaan cintaku, namun kini aku harus menerima kenyataan kalau cintaku telah hancur dalam waktu beberapa detik saja. Kini Chiko telah bahagia bersama Maya. Aku rela merasakan sakit asal Chiko bahagia, mungkin ini yang disebut pengorbanan cinta, rela sakit demi dia yang dicintainya.
Tak pernah terbayangkan sebelumnya akan terasa begitu sakit, walaupun sejak awal sudah kupersiapan hatiku akan semua ini, namun masih tetap terasa begitu sakit.
Setiap kali aku melihatnya berjalan berdua, bergandengan tangan, atau sekedar ngobrol biasa, itu akan membuat hatiku terasa dihujam oleh sebilah belati yang sangat tajam.
Tapi entah mengapa, sakit yang ku rasakan ini tak mampu menghilangkan rasa cintaku padanya. Entah Cinta apa yang ku miliki untuknya hingga rasa sakitpun tak mampu merubah semua rasa sayang dan cintaku untuknya.
Kini tak ada lagi yang bisa kulakukan, engkau telah pergi, biarlah aku mencintaimu dalam diam, dan berharap semoga waktu mampu mengikis rasa cintaku untukmu, yang membuatku mampu membuka hati untuk orang lain, setelah sakit yang memuatku hancur berkeping-keping, yang tak akan penah kembali utuh lagi.
Sakit yang termat sangat yang diakibatkan oleh cinta, membuatku tak pernah percaya kalau cinta itu indah, hatiku hancur karena cinta, semula aku berharap kalau kisah cintaku akan berakhir happy ending seperti di FTV yang sering ku tonton, namun kini aku menyadari cinta tak selamanya berakhir bahagia.
Login untuk melihat komentar!