Satu Kemauan
Satu kemauan di dalam hati yang tinggi merubah semuanya. Yang awalnya ia tak merasa yakin, setiap berada di sekitar orang asing, kepalanya kian tertunduk malu.
Namun, satu kemauan berangsur - angsur mulai tumbuh di dalam dirinya. Cerita ini aku ambil dari kisah anak kecil yang berada di masa pertumbuhan.
Ia memompa dirinya beranjak dari zona yang tadinya asing, mulai berinteraksi dengan satu amunisi keberaniaan. Membuka diri yang sebenarnya bukan orang lain, masih dalam lingkup zona lingkungkannya, seperti di lingkungan sekolah dan rumah.
Dan, dia mendapat amunisi tambahan yang mendorong dia untuk membuka suara, membuka hati. Itu menjadi poin terpenting, ketika seseorang di sekitarnya ikut merangkul, mengajaknya berinteraksi menambah amunisi kepercayaan diri di dalam hati dan pikirannya.
Aku selalu berpikir, anak kecil itu saja berani untuk mencoba, kenapa saya tidak ?
Jadi keberaniaan seseorang itu timbul, dari diri sendiri dulu. Dan orang - orang terdekatnya, adalah amunisinya. Ini masih berkaitan dari bab sebelumnya, yakni divonis kata.
Ini ajakan, untuk orang - orang diluar sana untuk menjaga tutur kata, perbuatan serta sikap dengan seseorang yang mungkin, mengalami hal yang sama seperti contoh yang saya ceritakan.
Karena banyak akhir - akhir ini, ucapan yang seharusnya kita jaga melontarkan kata - kata yang bisa menyudutkan seseorang.
Karena kita takkan pernah tahu, perjuangan mereka berinteraksi dengan banyak orang - orang di sekitarnya, kita nggak pernah tahu reaksi di dalam dirinya dan tububnya seperti apa?
Namun membicarakan tentangnya dibelakang? Yuk, belajar sedari sekarang, saling memahami satu sama lain tanpa harus menyudutkan dan menjelekkan karena nanti dampak yang buruk itu akan kembali ke diri kita masing - masing.
Sama halnya, kalau kita mencoba memahami dan berinteraksi dengan seperti contoh anak kecil di atas, atau pun bukan, berusaha mengatakan sesuatu tanpa harus membuat seseorang itu minder, atau rasa percaya diri hilang ya.
Coba saja dengan hal - hal kecil, tanya apa yang mereka sukai akhir - akhir ini. Biasanya, mereka lebih menyukai dan menceritakan apa yang menjadi kegiatan sehari - hari. Lalu dengan tersenyum, penuh percaya diri dan yakin pasti seseorang yang kalian ajak bicara tersebut pasti membicarakan hobinya.
Nah dari situ, isilah obrolan kecil sederhana namun membuatnya tetap hangat. Hangat dalam artian bukan dipeluk ya, tapi seperti kamu sudah bisa merasakan apa yang ia rasakan hanya dengan mendengarkan ceritanya. Karena itu menjadi tambahan amunisinya, dan tak memgecam dirinya sendirian.
Login untuk melihat komentar!