Wanita yang Kalian Hina Ternyata Tajir Melintir3
Aku sedikit terkejut melihat Mas Rizal datang kesini. Pasti Ibu dan adiknya menyuruh untuk menjemput. Dengan wajah sumringah dia mendatangi kami, dia terlihat bahagia ketika aku sudah mulai akrab dengan Ibu dan adiknya.
"Sayang! Kamu disini?" Sapanya padaku, aku hanya mengangguk kecil dan sedikit cemberut.
"Kamu yang disapa dahulu bukan Mama dan Mita malah si Male." Seru Ibunya ketus. Huh mengesalkan namaku salah lagi disebut.
"Maaf Tante, nama saya MALA bukan MALE!" Kesalku pada Ibu itu.
"Ya ampun sayang kamu sudah mulai akrab dengan Mama! Kita gak jadi putuskan sayang!" Serunya mereayuku, entahlah kok aku mikir-mikir buat jadi istri Mas Rizal, Ibu dan adiknya matre euy, kalau aku ketahuan pemilik toko berlian dan android bisa-bisa mereka memanfaatkanku.
Mas Rizal juga tak tahu, aku mengaku hanya bekerja di toko counter hp sebagai penjaga toko ketika berkenalan saat itu. Bukan apa-apa, beberapa kali mencoba berkenalan semua laki-laki hanya memanfaatkan diriku, mereka pura-pura suka padaku hanya untuk mencari keuntungan.
Aku ini jujur loh ya, aku memang cuma tamatan SMP dan sudah kejar paket C karena keluargaku itu dulu nya miskin, aku bisa memiliki semua ini dengan kerja keras. Tetapi aku masih merahasiakan, pekerjaan apa yang kulakukan. Cuma emakku dikampung yang tahu rahasiaku.
Kata emak sebisa mungkin orang-orang kampung tak perlu tahu dari mana aku dapat duit banyak karena bila mereka tahu, mereka nanti jadi iri dan memviralkan diriku dikampung sehingga emakku setuju aku hijrah kekota dan membuka usaha disini, emakku tak pernah pakai emas seumur hidupnya jadi aku hanya iseng buka toko emas dan sudah rezeki tokoku laris berkat doa emak. Setahun berlalu aku merambah membuka toko android, dan lagi lagi toko aku pun lumayan penjualannya.
Hingga sekarang walaupun aku sudah menjadi sosialita tetapi aku masih ndeso, setelah saat ini aku mau kuliah lagi biar gak dianggap bodoh oleh mereka, kan bisa melamar menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka dengan ijazah kejar paket C.
"Bodo amat, saya suka panggil kamu Male!" Kata Ibunya membuang muka,
Mendengar kata ketus dari Ibunya aku semakin geram, Mas Rizal semakin mendekat padaku.
"Sayang, kok kamu diam aja. Aku gak mau putus loh ya!" Kata nya dengan kerlingan.
"Tetapi Mama dan Mita gak suka sama aku Mas. Buat apa kita teruskan rencana menikah!" Ucapku pada Mas Rizal.
"Kalian sudah terlihat akrab kok!" Mas Rizal terus merayuku.
"Eh, Rizal. Mama pikir tadi dia datang kesalon mahal karena punya banyak duit ternyata cuma sales!" Ucap Ibunya masih ketus.
"Lah tetapi Mama sudah mau dekat sama Mala itu pertanda baik, Ma!" Seru Mas Rizal.
"Ya karena dia menawarkan produk sama Mama, yang lumayan bagus jadi kami mau mendengarkan dia!" Aku tersenyum senang walaupun gak jadi mantu setidaknya mereka mau membeli daganganku.
"Ok Tante, tak apa aku dan Mas Rizal tidak bersama yang penting Tante dan Mita masih mau bekerja sama dengan ku! Jangan lupa hubungi aku ya Tante jika kalian jadi membeli berlian dan android!" Seruku pada mereka.
"Ya, Mbak. Tapi ingat loh ya kalau banyak yang beli aku dapat komisi kan?" Tanya Mita bersemangat.
"Pasti! Kamu bisa dapat android bagus sepertiku!" Ucapku memberi harapan pada Mita.
"Tapi Ma, aku sayang sama Mala dan ingin bersama Mala!" Seru Rizal dengan wajah muram.
"Halah, udah kita pulang aja dulu, Mama mau pergi arisan. Mama udah ditunggu teman-teman!" Ucap Ibunya menarik putranya. Mas Rizal terpaksa mengikuti kemauan Ibunya dengan wajah cemberut, aku hanya melambai tangan saja pada mereka.
Akhirnya mereka pergi juga, aku melangkahkan kaki berjalan menuju mobilku, kalau mereka tahu aku punya mobil sendiri bisa runyam urusannya.
💞💞
[Sayang! Kita harus berusaha membuat Mama suka sama kamu] Mas Rizal mengirim pesan padaku, dengan malas aku membalasnya.
[Dia gak akan suka sama aku, Mas. Kalau aku masih miskin dan pekerjaan aku cuma sales]
[Tetapi aku tetap sayang sama kamu walaupun kamu cuma bekerja sebagai sales]
Membaca pesannya aku jadi bahagia, apakah dia laki-laki baik, tetapi Ibu nya itu loh buat aku jadi mikir-mikir.
[Aku akan meyakinkan Mama dan Mita untuk memilih kamu menjadi istriku, aku gak mau Mama menjodohkanku dengan anak temannya yang aku sangat tak suka, pokoknya kita berdua harus berjuang buat menyatukan cinta kita]
[Ya sudah kita lihat saja nanti kalau jodoh tak akan kemana]
Kataku mengakhiri pesannya. Bagaimana ini, aku sih cinta sama Mas Rizal namun cinta kami terhalang restu orang tua. Hatiku jadi galau sekarang.
💞💞
Keesokan harinya aku seperti biasa memantau toko berlian di pagi hari dan menjelang siang sampai malam aku akan memantau toko android. Sebuah pesan masuk ke gawaiku.
[Male, kamu bisa kesini. Banyak nih teman-teman Tante mau nanyain perhiasan sama kamu, jangan lupa harus asli karena mereka gak suka barang palsu apalagi yang abal-abal! Bawa contoh perhiasannya ya dan ingat komisi Tante juga harus gede kalau bisa nyarikan pembeli yang membeli perhiasan itu!]
Aku senyum-senyum mendapat pesan darinya, yes pancinganku berhasil.
[Baik, Tante. Dijamin ini ada tokonya dan bisa di cek disini!] Kataku membalas pesannya.
Aku segera meluncur kesana, dimana Ibu Mas Rizal menyruhku datang kerumahnya.
Sampai disana kulihat rumahnya sudah ramai oleh Ibu-Ibu arisan. Mereka menikmati jamuan yang disiapkan Ibu Mas Rizal.
"Eh, Jeng itu dia si Mala udah sampai. Sini cepat mereka mau melihat lihat perhiasan itu" Serunya menyuruhku menghampiri mereka. Akupun duduk dan mengelurkan beberapa contoh perhiasan yang akan kujualkan. Mereka tampak antusias menyambut nya.
"Bagus banget! Ya nggak sih. Jeng Ratna bagus kan?" Tanya seorang Ibu pada Ibu Mas Rizal. Oh nama Ibu Mas Rizal Ratna toh.
"Bagus, Jeng! Ambil aja banyak banyak jeng. Ini asli loh bukan abal-abal!" Ucap Bu Ratna berpromosi.
"Ya, Ibu kalau kalian masih belum yakin transaksi bisa dilakukan di toko kami!" Kataku memberi selebaran pada mereka. Mereka membagi baginya dan terlihat antusias.
"Oh boleh juga Nak Mala, soalnya jaman sekarang itu banyak penipuan!" Kata salah seorang Ibu.
"Inimah toko langganan saya, saya suka membeli perhiasan disini!" Ucap Jeng Ayu, aku hanya tersenyum menanggapi.
"Ya, Bu. Terima kasih sudah percaya pada Toko kami" kataku dengan senyuman, Jeng Ayu kemudian mendekatiku.
"Mala, kamu sudah menikah apa belum! Saya punya anak lajang loh! Kali aja kamu mau!" Ucap Jeng Ayu mempromosilan anaknya padaku, kulirik Ibu Mas Rizal yang tampak ketar ketir.
"Saya belum menikah, Bu!"
"Kalau pacar sudah ada?" Tanya Jeng Ayu lagi.
"Ada sih, Bu! Tetapi Mama nya gak setuju sama saya karena saya cuma sales!" Kataku melirik Ibu Mas Rizal.
"Oalah, gak apa-apa cuma sales, tetapi kamukan sales mahal gini! Jarang-jarang loh kamu dipercaya bisa bawa perhiasan mahal kalau kamu bukan orang kepercayaan. Saya yakin lama-lama kamu sukses dan bisa punya toko sendiri, Mala!" Sahutnya memberiku semangat. Aku hanya tertawa menanggapinya. Ibu Mas Rizal terlihat sinis memandangku.
"Ya, Tante boleh deh sapa tahu jodoh!" Ujarku melirik Bu Ratna sambil tertawa kecil.
💞💞
[Sayang! Aku mau ketemu sama kamu. Mau berbicara penting soal rencana pernikahan kita]
Mas Rizal mengirimiku pesan.
[Rencana, apaan Mas. Ibumu aja gak suka sama aku, Udah lah kita temanan aja kalau gitu]
[Kok kamu gitu sih, yang nyuruh aku ketemu sama kamu itu Mama, tiba-tiba dia sepertinya setuju sama hubungan kita]
[Hah! Yang benar Mas]
[Benar sayang! Udah ya aku jemput kamu]
[Eh jangan]
Aku marasa bingung mengapa tiba-tiba Ibunya menyetujui hubungan kami. Pasti ada udang dibalik batu, Ibunya kan matre!!!
Bersambung.