Tata Cara Menulis Dialog yang Benar
1. Tanda titik di akhir
“Allea yakin dia cewek tercantik”. ✖️
“Allea yakin dia cewek tercantik.” ✔️
👉Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.
💐Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :
“Devan memang pria tampan.” menatap Devan kagum. ✖️
“Devan memang pria tampan.” Menatap Devan kagum. ✔️
👉 Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi. Huruf awal narasi harus di dahului oleh kapital.
💐Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :
Altar tersenyum, “Kamu adalah kekasih terbaik.” ✖️
Altar tersenyum. “Kamu adalah kekasih terbaik.” ✔️
👉 Perbedaannya apa? Penggunaan tanda baca. Yang pertama kenapa salah, huruf awal dalam dialognya udah benar, pakai kapital. Tetapi, penulis menggunakan tanda baca koma (,) yang seharusnya titik (.)
💐Penggunaan tanda koma di akhir dialog
Apa itu dialog tag? Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog. Fungsinya menginformasikan si pengucap kepada pembaca. Selain itu, dialog tag di gunakan apabila dialog tersebut isinya tentang pengungkapan sesuatu. Diawali dengan huruf kecil setelah tanda petik. Dan di tandai dengan : “ujar, kata, pekik, sambung, tukas, ungkap, dan lain sebagainya.”
“Rian yang membuang sampah itu.” Ungkap Sofi. ✖️
“Rian yang membuang sampah itu,” ungkap Sofi. ✔️
👉 Dimana perbedaannya?
Perhatikan. Contoh awal, tanda bacanya adalah (.) titik, yang seharusnya (,) koma. Kemudian, huruf awal setelah dialog adalah besar. Padahal, seharusnya huruf awalnya adalah kecil.
👉 contoh berikut ini.
Rafunsel berkata. “Novelmu kupinjam.” ✖️
Rafunsel berkata, “novelmu kupinjam.” ✔️
💐frase sejenis “Ungkap Sofi” dan “ Rafunsel berkata” itu disebut sebagai Dialog Tag.
Apabila dialog tagnya berada di awal seperti contoh Rafunsel maka setelah kata “Rafunsel berkata” diberi tanda baca koma (,) baru kemudian memulai dialog dan di akhiri dengan tanda baca titik (.) sebelum tanda kutip penutup sebagai tanda baca.
💐Apabila dialog tag berada di akhir seperti contoh Sofi, maka gunakan tanda baca koma (,) sebelum tanda kutip penutup dalam dialog.
📝 n : Ingat. Huruf awal setelah dialog adalah huruf kecil.
2. Penggunaan tanda seru di akhir dialog
👉 Tanda seru biasanya di gunakan untuk menegaskan, memberi peringatan, ungkapan marah dan berteriak.
“Keluar dari rumahku sekarang.” bentak Yuda. ✖️
“Keluar dari rumahku sekarang!” bentak Yuda. ✔️
💐 Kenapa contoh awal salah dan contoh kedua benar?
Lihatlah narasi dialog. Di kalimat, narasinya adalah “Bentak” yang mana sudah pasti intonasinya tinggi, untuk itu, tanda bacanya menggunakan (!) seru.
“Aku tidak senakal itu!” ucapnya lirih. ✖️
“Aku tidak senakal itu,” ucapnya lirih. ✔️
Kenapa contoh awal salah?
👉Padahal, itu sebuah bentuk penegasan. Dia menegaskan bahwa dia tidak senakal yang orang kira. Kalau dilihat dari segi ungkapan memang benar.
Lalu apa yang salah?
👉Narasinya. Coba perhatikan lebih detail. Penulis memberi narasi “ucapnya lirih.” yang mana kata lirih intonasinya rendah. Tidak sesuai dengan pengertian tanda seru itu sendiri, bukan? Jadi, harus di perhatikan.
📝 : Apabila ingin menggunakan contoh B (contoh salah), maka setelah dialog tidak usah menggunakan narasi lagi.
“Aku tidak senakal itu!” ✔️
3. Penggunaan tanda tanya di akhir dialog
👉 Tanda tanya digunakan untuk melenggapi kalimat tanya.
“Ke mana Fahriani?”, Tanya Fatir ✖️
“Ke mana Fahriani?” tanya Fatir ✔️
💐Contoh awal salah karena setelah tanda kutip di akhir dialog, kembali menggunakan tanda baca. jelas salah karena menggunakan dua tanda baca. Selain itu, posisinya pun tidak sesuai aturan. Jadi, buanglah tanda koma pada tempatnya dan lagi, huruf awal dalam narasi menggunakan huruf kapital, yang mana seharusnya menggunakan huruf kecil.
📝 : Setiap dialog yang menggunakan tanda tanya atau tanda seru, narasinya di awali dengan huruf kecil. (teriaknya; tanyanya.)
“Apa kau yang membencinya?” Melirik ke arah wanita di sampingnya.
👉 Kenapa huruf awal dalam narasinya kapital? Karena sudah beda kalimat. “Melirik wanita di sampingnya” di katakan sebagai kalimat baru.
Berbeda apabila kalimatnya seperti ini :
“Apa kau yang membencinya?” tanya Fatir melirik wanita di sampingnya.
👉 Betul! Karena diawali dengan kata seperti (tanya, selidik, dan lain-lain). Dan itu dikatakan masih dalam satu kalimat.