Perlakukan naskah seperti TTS
Pernah nggak ngalamin kaya gini?

- Bingung ngelanjutin
- Males ngerampungin
- Ilfill sama naskah
- Ketemu ide baru dan pengen ninggalin naskah yang belum kelar
- Nggak tahu mau mulai dari mana
- Nggak dapet ide buat lanjut
- Ngutak atik naskah tapi kayanya nggak gigit

Saya termasuk yang pernah ngalamin semua. Males lanjut naskah, bingung mau mulai darimana dan mendadak muncul ide baru yang bikin pengen ninggalin naskah lama.

Ujung -ujungnya naskah terbengkalai dan nggak rampung- rampung.

Padahal di era platform makin cepet rampung, makin banyak naskah yang bisa di tebar buat dijadikan pohon cuan. Bener nggak?

Writer Block. Begitu biasa penulis menyebutnya saat mood booster lenyap dan benak kehilangan sesuatu untuk dituangkan.

Saya menyadari ini menganggu dan mulai mencari tahu penyebabnya beberapa tahun terakhir.

- Outline rampung
- Kita terpaku untuk mengerjakan secara runut
- Sementara otak memilih secara acak apa yang mau dipikirkan
- Adegan yang paling disuka dari outline kasar (imajinasi yang duluan mampir dibenak)
- Bagian yang paling mengigit 
- Hal paling menarik 
- Klimaks di pertengahan
- Semua gambaran itu biasa tidak ada di bab awal.

Jadi menulis runut akan terasa membosankan. Otak dipaksa bekerja keras memikirkan bagian yang paling berat. 
Menciptakan bab awal yang menarik pembaca tanpa kita menjelaskan secara berlebihan.

Jujur hingga sekarang saya masih belum mahir memulai tulisan dari awal. Saya tak mahir menulis dengan runut. Keteraturan menulis hanya akan membuat kita terengah ingin lekas sampai di bab yang kita sudah menemukan gambarannya. Dan saat kamu tiba disana atau hampir kesana, moodmu tiba tiba menghilang. Merasa dititik jenuh ingin meninggalkan tulisan. BOOM! Kamu kehilangan minat merampungkan naskah.

Kalau hal hal diatas terjadi yang perlu kamu lakukan hanyalah mengubah pola menulismu.
Ikuti pola TTS.

- Buat outline atau kerangka karangan hingga tamat

- Kerjakan bagian yang paling mudah dulu

- Bagian yang kamu sudah punya gambarannya (detail apa yang akan kamu tulis)

- Jangan merasa aneh jika benakmu menggambar ide bagian tengah atau akhirnya

- Kerjakan dan tuang saja imajinasi yang muncul pertama

- Kerja acak di bagian bagian yang disuka akan membantu kamu mempertahankan mood boster.

- Kerja acak membuat otak tak seperti sapi perah

- Saat kamu sudah mengisi banyak di tiap bagian yang disuka kamu tinggal menyelesaikan sisanya.

- Dan biasanya yang tersisa hanya sedikit dan merasa sayang jika tidak dirampungkan

- Perasaan sayang itu makin menjadi jadi jika kamu ternyata telah menyelesaikan epilog lebih dulu

- Itu yang saya rasakan saat menemukan rumus TTS ini dan mempraktekkannya.

- Tiap kali membaca epilog atau bagian klimaks yang duluan ditulis, saya terpantik merangkai kata untuk bab awal atau bab lainnya yang belum terisi.

Jadi selamat mencoba mengatasi writer Block kalian dengan pola TTS dari saya