Kayu Bakar
Ayo sekarang kita akan pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, aku memasak biasanya tak memakai gas atau listrik kaya kamu, gak punya duit nya, enak ya kamu, apa apa tinggal pijit tombol, jadi deh makan, tapi kalo aku beda lagi... 

Kalau ingin masak aku harus cari kayu bakar dulu, biasanya setiap habis kayu bakarnya aku ke hutan, hari ini juga sama, tuh kamu lihat di dapurku, di atas tungku api untuk memasak gak ada kayu sepotong pun, coba..... Aku mau masak pakai apa? 

Setelah berjalan ke belakang rumah seberang danau, hutan itu berada, hutannya sih gak terlalu lebat, tapi banyak perdunya, jadi kita harus hati hati untuk melintas ke dalam hutan, aku juga gak pakai sandal, maklum suka cepet putus sandalnya, biasa karena suka masuk keluar hutan jadi sandalnya cepetan dol, sepatu kamu bilang? Aduh suka panas kalau pakai sepatu, kakiku kan keringat nya banyak, suka bau!!! 

Pernah suatu hari karena memakai sepatu itu tuh yang sepatu boot, karena keasyikan masuk ke dalam hutan, suka gak kerasa ada yang masuk ke dalam sepatu boot ku, pas dibuka sepatu ku ujug-ujug ada berbagai macam bunga dan daun di dalam sepatu boot ku. 

Dan yang serunya lagi pernah tuh ada binatang binatang kecil berbisa, kalau ulat jangan kau tanya lagi, kalau sudah masuk ke hutan pasti selalu gatal deh, ulat pastinya. 

Pagi ini aku ke hutan diiringi anjing kesayanganku, anjing kampung, tapi dia setia banget, kemana mana selalu ngepot membututiku, anjingku jantan jadi kalau ada anjing betina dia suka menghilang sekitaran tiga hari, tapi dia suka kembali setelah itu, dasar..... kalau kamu lihat wajah anjingku setelah kawin, kaya hepi banget gitu, aku suka cuekin nya, tapi karena wajah memelas nya aku jadi kasian banget. 

Anjingku berwarna kuning bergaris putih, kali ini aku biarkan dia di belakang ku, setelah berhasil mendapatkan kayu kayu yang jatuh dari dahannya, aku segera memotongnya menjadi bagian-bagian kecil supaya enak dan rapih di bawanya. 

Pohon pohon di belakang hutanku besar besar, aneka macam pohon ada di sini, hutanku banyak binatang liarnya, aku selalu waspada ketika memasuki hutan, karena suka tiba-tiba binatang itu nongol., kemarin saja waktu cari bakar  ada babi liar yang menyeruduk, untung aku sigap, babi liar itu langsung pergi, dan anehnya anjingku suka gak nyalak kalau deket binatang, tapi kalau jauh anjingku suka nyalak dan menggonggong, gak guna banget ya! 

Setelah beres memotong kayu hingga menjadi bagian bagian kecil, aku langsung membawanya dengan diletakkan di atas bahuku, mudah karena sudah terbiasa jadi biasa saja gak sakit, tapi bagi pemula, pasti sakit membawa kayu bakar. 

Hari sudah siang ketika aku tiba di rumahku, langsung saja ku bawa kayu kayu itu ke dalam dapur, disana ada tungku untuk memasak, langsung saja karena lapar aku buat api di tungku itu, dan setelah sekian lama berusaha membuat api yang besar dan cukup untuk memasak, akhirnya berhasil juga. 

Yang pertama aku masak nasi dulu, tidak seperti kamu yang masak nasi tinggal colokin listrik, aku harus menanak dulu, udah menanak nasi lalu di masakin, dua kali kerja, tapi biarlah aku suka ko

Aku kadang suka melamun ketika sedang memasak nasi sambil menunggu nasi matang, sambil melihat ke api yang membakar kayu bakar, aku suka membayangkan istriku kelak yang memasaknya buatku, tapi apa ada ya wanita yang mau kepada ku yang hanya hidup sederhana  begini, sudahlah! jangan kau ikut ikutan terbawa perasaan ku ini, 

Setelah memasak nasi tinggal lauk pauknya, coba apa lauknya yang biasa aku makan? daun daunan di sekitar rumahku, karena jauh ke warung dan tak ada uangnya, aku hanya mengandalkan daun daunan dan ikan, itu pun kalo aku mau, kalau lagi males, cuma nasi dan garam. 
Menyedihkan.... 


Komentar

Login untuk melihat komentar!