BIAR LEBIH SEMANGAT NULIS, SEBELUM BACA TOLONG KASIH UANG PARKIR DENGAN CARA KLIK TOMBOL SUBSCRIBE YA MAK😍
STATUS GUNDIK YANG MEMAMERKAN BARANG-BARANG MILIKKU
_________
Part 4
Pagi-pagi sekali Mas Fadel sudah pergi kerja dan handphone nya tertinggal, mungkin jika dia sudah berkomunikasi lagi dengan Feolin akan terjadi perang antara aku dan Mas Fadel.
Hari ini aku sedang berfikir keras bagaimana caranya untuk mengubah nasib hidupku, aku ingin hidup mandiri dan tidak bergantung kepada suami lagi.
Kesuksesan yang akan membalaskan rasa sakit ini kepadanya, apa aku harus memulai dengan jualan online.
"Kak, kok melamun sih?" Tanya Mischa.
"Kakak pengen usaha," gumamku.
"Kak Fadel jarang kasih uang ya Kak?" Tanyanya lagi.
Aku hanya menyinggungkan bibirku, karena aku tidak bisa bicara banyak kepadanya bisa bisa nanti dia mengadu kepada Mama.
"Coba deh ikutan buat novel di sebuah aplikasi, temanku ada yang sudah berpenghasilan jutaan lo," jelas Mischa.
"Bagaimana caranya?" Tanyaku penasaran.
Mischa mulai menjelaskan tentang aplikasi yang dia maksud, kita tinggal membuat cerita yang menarik pembaca dan nanti jika banyakkah membuka gembok uang akan otomatis masuk ke dalam rekening.
"Cerita apa yang herus Kakak buat?" Gumamku.
"Tulis saja kisah hidup kakak," jelasnya sambil tertawa.
Akhirnya aku mencoba untuk mendownload aplikasi tersebut, aku mulai menulis dari bab 1 tentang kisah hidupku.
'Buat judul apa ya? Emmm... bagaimana kalau judulnya STATUS GUNDIK YANG MEMAMERKAN BARANG-BARANG MILIKKU,' gumamku dalam hati.
Aku langsung masuk ke dalam kamar dan fokus menulis, tidak terasa aku berhasil penulis sampai lima abad dalam waktu beberapa jam saja.
Untuk bab satu aku akan mencoba mempromosikan nya di grup facebook, dan tanpa aku duga aku bisa mendapatkan like yang sangat melimpah.
"Baru mulai saja sudah banyak yang minat membaca ceritaku," gumamku.
Aku langsung keluar dari kamar dan ternyata Mischa sudah pulang, entah kenapa aku jadi sangat bersemangat untuk menjadi seorang penulis.
***
"Fadel belum pulang?" Tanya Mama.
"Belum Ma," jawabku.
Mama datang lagi sore ini kerumah karena hampir setiap hari Mama kesini, kami duduk di ruang tengah untuk menunggu kedatangan Mas Fadel.
Dari tadi aku sibuk mengetik untuk melanjutkan cerita yang tadi aku buat, hingga aku tidak terlalu lu fokus dengan ucapan Mama.
"Kamu dari tadi sibuk sama hp terus," ucap Mama.
Dan aku pura-pura tidak mendengarnya dan masih melanjutkan aktivitasku hingga akhirnya Mas Fadel pulang.
"Jihan! Tadi malam ngapain kamu ngutak-ngatik ponselku? Lancang banget!" Kata Mas Fadel marah.
Aku yakin pasti ini akan terjadi, tapi terserah saja aku tidak perduli lagi.
"Ada apa sih?" Tanya Mama.
"Dia..."
"Aku ngasih pelajaran sama si pelakor tapi Mas Fadel malah marah-marah, harusnya kamu itu malu Mas!" Sekarang aku sudah berani menjawab ucapan Mas Fadel.
"Pelakor siapa?" Tanya Mama yang pura-pura tidak tahu.
"Bukannya Mama sudah kenal? Mama tau kan semuanya?" Kataku.
"Jihan! Aku itu deketin Feolin karena dia kan berpengaruh di usahaku nanti, dia itu anak pengusaha pasti kita akan dapatkan untung," kata Mas Fadel.
"Pikir dong Mas, mana mungkin anak pengusaha mau maunya foto pakai barang-barang milikku, dan ngapain juga dia dengan alay nya foto-foto di mobil baru kamu, bukankah kalau anak pengusaha pasti punya segalanya! Mikir dong!" Kataku.
Dari awal aku melihat Feolin sama sekali tidak percaya kalau di adalah anak seorang pengusaha, tak apa yang sebenarnya terjadi.
"Kenapa kalian diam? Yang aku ucapkan benarkan?" Tanyaku pada mereka.
Ting...Ting... tiba-tiba ponsel aku dari tadi berdering ternyata itu adalah notifikasi dari aplikasi, sudah banyak yang subscribe dan juga yang mengomentarinya.
Aku langsung masuk kedalam kamar dan saat ponsel Mas Fadel tertinggal tadi aku sudah sempat menyadap WA nya.
Karena ingin lebih tahu mengetahui soal Feolin akhirnya aku membuat akun fake berjenis kelamin laki-laki dengan memakai foto profil baju polisi.
[Selamat malam] aku langsung mengirim pesan kepada Feolin.
[Malam juga] ternyata langsung di balas.
Awal awalnya kami berkenalan mulai dari menanyakan nama dan tempat tinggal, kami juga banyak bercerita soal kerajaan.
[Oh iya lagi sibuk apa sekarang?] Tanyaku.
[Lagi sibuk merintis usaha baru, aku buka showroom mobil di beberapa daerah] balasnya.
[Usaha sendiri atau punya orang tua?] Tanyaku.
[Usaha sendiri, Papaku bekerja di sebuah perusahaan ternama] jelasnya.
Sudah jelas ada yang tidak beres dengan Feolin, kepada Mas Fadel dia mengaku orang tuanya pengusaha dan kepadaku mengaku orang tuanya bekerja di sebuah perusahaan.
[Wah hebat]
[Kamu juga hebat jadi polisi]
Semakin aku memuji nya semakin dia juga memujiku, fiks Mas Fadel sudah masuk ke dalam perangkap Feolin.
[Sudah punya pasangan] tanyaku.
[Ah belum, masih fokus di usahanya] balasnya.
Seru juga bisa ngerjain wanita seperti dia, lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya.
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️