16 November 2019

***Membaca ala Umar

Setelah muter-muter, tetapi tidak siap-siap juga, akhirnya mendarat awak dengan sepiring nasi dan kawan-kawannya. Biarlah yang belum selesai anggap selesai dulu sementara. Yang penting anak mudaku sudah mandi, makan dan sholat.

Masih beberapa suapan yang tak sepenuhnya disadari karena sambil mengawasi anak mudaku yang tak diam-diam macam kitiran, tiba-tiba ....

Ha
Uu
Er
Uu
Ef
=> HUREF

Suara anak mudaku dengan PD nya di depan poster huruf yang ada di dinding.

Hampir tersedak, cepat-cepat kutelan makananku. Anakku ini belum sekolah dan belum kuajari membaca secara khusus. Aku masih membacakan buku saja untuknya dan menjawab pertanyaannya seputar huruf yang ditunjukkannya.

"Bacaannya bukan HUREF, nak. Tapi HURUF," kataku mencoba meralat.

"Eh, cemananya, ummi ini? HA-UU-ER-UU-EF => HUREF," sahutnya keukeuh.

"Huruf," sahutku memperbaiki.

"Kan terakhirnya huruf EF. Jadi bacanya HUREF la," jawabnya yakin.

Kali ini aku tersedak beneran.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Begitulah, Sayang ....

Betapa aku menikmati setiap momen bersamamu.

Setiap fase tumbuh kembangmu.

Dalam hal paling sederhana sekali pun, selalu terselip bahagia yang berharga di tiap kebersamaan kita.


Komentar

Login untuk melihat komentar!