Pagi itu setelah mengambil air di bawah gunung, Jaka dipanggil oleh ayahnya.
"Jaka, kemari Nak.." Panggil Bayu Samudra.
"Ya Ayah, ada apa?"
"Sudah berapa lama kamu melatih fisikmu?" tanya Bayu,
"Sudah sekitar 7 tahun Ayah" jawab Jaka.
"Apakah kamu merasa ada yang berbeda dengan tubuhmu? Apa yang kamu rasakan?"
Sebelum memulai pelatihan dasar-dasar beladiri, Bayu memastikan terlebih dulu tubuh Jaka sudah siap menerima pelatihan tersebut.
"Jaka merasa lebih ringan dan lebih kuat Ayah. Sekarang kalau membawa air dari bawah ke atas juga sudah terasa ringan, bahkan Jaka bisa membawa air-air itu sambil berlari cepat tanpa ada yang tumpah" cerita Jaka
"Alhamdulillah...berarti kamu sudah siap untuk latihan tahap berikutnya Jaka yaitu dasar-dasar beladiri" senyum Bayu sambil lanjut menjelaskan,
"Sebelum itu Ayah akan jelaskan kepadamu apa itu ilmu beladiri dan dasar-dasar beladiri yang harus kamu ketahui"
"Jaka...Banyak orang belajar beladiri atau silat karena ingin kuat, untuk menyombongkan diri, untuk menyakiti orang lain, atau untuk balas dendam. Tapi tujuan sebenarnya kita belajar beladiri adalah untuk menjaga diri kita dan menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Bahkan dengan belajar ilmu beladiri diri selain bisa bermanfaat untuk orang lain, juga bisa menyehatkan badan." terang Bayu
"Jadi Jaka, sebelum kamu Ayah ajarkan ilmu beladiri, Ayah ingin kamu memurnikan niatmu belajar beladiri terlebih dahulu. Niat itu sangat penting, karena dengan niat yang benar akan membuat kita lebih mudah fokus dan lebih mudah dalam belajar. Niat yang benar juga pasti akan mendapat bimbingan dari Allah SWT. Setiap amal tergantung dari niatnya Jaka.."
Bayu memberikan wejangan kepada Jaka sebelum memulai latihannya. Dengan wejangan-wejangan itu Bayu berharap Jaka tidak akan salah arah ketika suatu sudah menjadi seorang pendekar.
"Terus apa yang harus Jaka lakukan Ayah untuk memurnikan niat?" tanya Jaka.
Dengan tersenyum Bayu memberikan petunjuk kepada Jaka,
"Kamu sholat dulu 2 rakaat sambil meminta petunjuk kepada Allah, setelah itu baru kita akan memulai latihan dasar-dasar beladiri"
Jaka kemudian mengambil air wudhu dan sholat 2 rakaat dengan khusyuk sambil memohon petunjuk agar diluruskan niatnya belajar beladiri. Setelah bisa menenangkan hatinya dan meluruskan niat, Jaka kembali menemui ayahnya.
Sambil membawa sebuah lontar bertuliskan aksara jawa Bayu duduk didepan Jaka.
"Jaka...ilmu beladiri atau silat terdiri dari 3 bagian :
1. Rangkaian Jurus. Bagian ini berisi gerakan-gerakan dalam ilmu beladiri yang kita gunakan. Gerakan ini bisa meliputi posisi kuda-kuda, pukulan, tendangan, bantingan, atau rangkaian gerakan yang membentuk suatu jurus. Kuda-kudapun bisa dibagi menjadi kuda-kuda bertahan, kuda-kuda menyerang, dan kuda-kuda bebas dimana kekuatan sebuah rangkaian jurus tergantung dari kekokohan kuda-kuda kita.
2. Tenaga dalam, dimana merupakan kekuatan yang berasal dari dalam tubuh kita. Tenaga dalam berbeda dengan kekuatan fisik. Kekuatan fisik berisi kekuatan luar, sedangkan tenaga dalam adalah kekuatan yang berasal dari dalam tubuh dan bisa kita keluarkan sesuai keinginan kita. Tenaga dalam ini tidak terlihat dan hanya bisa dirasakan oleh orang atau benda yang terkena oleh kekuatan ini. Ada orang yang badannya secara fisik kelihatan lemah, tetapi karena tenaga dalamnya tinggi dia bisa mengalahkan orang yang mempunyai bentuk fisik kuat dengan mudah.
3. Kecepatan dan kelincahan, dimana hal ini merupakan bagian penting dalam belajar silat. Semakin cepat gerakan kita maka akan memberikan keuntungan besar dalam pertarungan baik ketika dalam menyerang atau bertahan. Kecepatan dan kelincahan ini kalau sudah dalam tahap yang lebih ahli maka disebut ilmu meringankan tubuh. Ilmu meringankan tubuh membuat penggunanya terasa lebih ringan dan bisa bergerak dengan sangat cepat."
" Sampai disini apakah ada yang kamu tanyakan nak?" lanjut Bayu.
Dengan penuh antusias Jaka bertanya "Bagaimana cara melatih tenaga dalam ayah? Bagaimana caramelatih ilmu meringankan tubuh?".
Dengan tersenyum Bayu menjelaskan "Kamu tahu kenapa Ayah minta Kamu setiap hari mengambil air dibawah gunung serta menyelam di danau yang dingin? Bahkan Ayah juga minta Kamu duduk dibawah air terjun. Semua itu tujuannya untuk membentuk tubuhmu dan melatih pernafasanmu"
"Tenaga dalam harus disertai dengan fisik yang kuat serta olah nafas yang baik. Fisik yang kuat diperlukan supaya tubuh kuat menahan aliran energi tenaga dalam yang ada di tubuh kita, sedang olah nafas diperlukan untuk mengolah pernafasan menjadi tenaga dalam yang akan mengalir ke seluruh tubuh kita. Memang ada juga yang mengambil jalan pintas dalam mendapatkan tenaga dalam yaitu dengan meminta orang mengalirkan energi tenaga dalam mereka ke tubuhnya atau meminta bantuan jin, tapi semua itu tidak dibenarkan dalam ajaran kita. Kalau ingin memperoleh tenaga dalam ya harus dengan latihan fisik dan mengolah nafas dengan benar" lanjut Bayu.
"Ilmu meringankan tubuh diperoleh dengan mengatur aliran tenaga dalam di tubuh kita untuk membuat badan kita menjadi lebih ringan. Selain itu kita juga harus melatih kecepatan dan kelincahan gerakan seperti yang kamu lakukan di batang-batang bambu itu. Semakin lincah kamu berjalan di batang-batang bambu itu maka Kamu akan lebih mudah mengontrol gerakanmu ketika mengeluarkan ilmu meringankan tubuh"
"Apa kamu sudah mengerti Jaka?" tanya Bayu.
"Sudah Ayah" jawab Jaka.
"Sekarang ayah akan jelaskan macam-macam gerakan dalam ilmu beladiri serta jenis pertarungan dalam ilmu beladiri."
Sambil menunjukkan contoh-contoh gerakannya, Bayu menjelaskan apa itu kuda-kuda, gerakan memukul, menendang, dan membanting.
"Kuda-kuda adalah hal terpenting dalam memulai gerakan ilmu beladiri. Kamu harus benar-benar melatih kuda-kudamu supaya posisinya pas dan menekan dengan kuat ke tanah supaya tidak mudah dijatuhkan oleh lawan. Perpindahan kuda-kuda dengan cepat juga harus kamu latih dengan baik supaya aliran jurus-jurusmu lebih lancar." lanjut Bayu.
"Dalam beladiri ada 2 jenis pertarungan, yaitu pertarungan tangan kosong dan pertarungan dengan senjata. Ada orang yang ahli dalam pertarungan tangan kosong, ada juga yang ahli dalam pertarungan dengan senjata. Setiap jenis ini punya keunggulan masing-masing dan setiap penggunaan senjata yang berbeda pasti juga akan diiringi karakter jurus yang berbeda pula"
Sambil makan singkong rebus buatan istrinya Bayu melanjutkan penjelasannya "Walaupun ayah tidak begitu ahli di pertarungan tangan kosong tapi ayah sama bunda punya jurus-jurus tangan kosong yang lumayan baik dan bisa digunakan untuk melawan musuh-musuh yang tangguh. Sedang untuk melawan musuh-musuh yang kuat ayah sama bunda akan mengajarkan kamu pertarungan dengan senjata, tapi saat ini kita akan belajar pertarungan tangan kosong terlebih dulu sambil melatih ajian tangan kosong"
Setelah selesai menjelaskan dasar-dasar ilmu beladiri, Bayu kemudian memberikan petunjuk dan tahapan yang akan dijalani oleh Jaka dalam berlatih dasar-dasar ilmu beladiri.
"Saat ini Ayah akan latih dulu kuda-kudamu dan gerakan gerakan dasar beladiri seperti memukul, menendang, dan membanting. Tapi sebelum itu ayah akan menambah beban yang ada di kakimu dan tanganmu untuk lebih melatih fisikmu lagi dan kecepatan gerakanmu" terang Bayu sambil memasang tambahan pemberat di kaki dan lengan Jaka.
Mulai hari itu di setiap latihan, pemberat di tangan dan kaki Jaka ditambah. Untuk porsi latihannyapun juga ditambah.
Selain masih tetap berlatih dengan mengambil air di bawah gunung, menyelam, menahan air terjun, dan berlatih di batang-batang bambu, Jaka juga berlatih kuda-kuda serta gerakan-gerakan dasar beladiri. Walaupun latihannya sangat keras tetapi Jaka tidak pernah mengeluh, bahkan sangat bersemangat sekali.