Perselingkuhan?
Sudah belasan menit Ratna duduk di sofa ruang tengah, ia menatap layar TV dengan raut wajah tegang. Gosip seputar perceraian selebriti selalu saja menarik minatnya. 

Dan gosip heboh kali ini datang dari pasangan selebriti papan atas, Asep dan Juminten. Penyebab perceraian mereka tak lain dikarenakan perselingkuhan yang dilakukan oleh Asep.

"Artis yang sedang naik daun, Asep Gunawan, ternyata diam-diam telah menjalin hubungan terlarang dengan penyanyi dangdut pendatang baru, Mirna, yang juga dikenal dengan goyang "Mercon" nya," ucap wanita pembawa acara gosip itu dengan penuh semangat.

"Skandal ini mulai menyeruak ke publik saat foto-foto kemesraan Asep dan Mirna tersebar di berbagai sosial media. Artis Sinetron terkenal, Juminten pun langsung mengajukan gugatan cerai dan menuntut harta gono-gini."

Ratna menggenggam remote dengan erat. Berita perselingkuhan ini menimpa para selebriti, tapi entah kenapa hatinya juga ikut sedih.

Ratna menggigit bibirnya dengan hati nelangsa. Juminten yang cantik, terkenal, dan kaya raya saja masih diselingkuhi oleh suaminya. 

Apalagi ....

Ratna menatap tubuhnya sambil mengembuskan napas panjang. Timbunan lemak di perut dan pipi tembab yang tak mulus. Tentu sangat mudah bagi Adit untuk mencari wanita lain yang lebih baik dari dirinya.

Seketika perasaan takut kehilangan mulai menghantui benak Ratna. Bagaimana kalau nanti di rumah tangga mereka hadir orang ketiga? 

Selama ini ia memang sangat benci pada pelakor atau siapapun yang dengan tega merusak kebahagiaan orang lain. Terlebih akhir-akhir ini, isu pelakor semakin kencang berembus dan merajalela. 

Bahkan tak jarang, para pelakor tak lagi bersembunyi dan dengan terang-terangan menantang sang istri tua. 

Kepala Ratna menggeleng pelan. Adit sangat mencintainya. Adit tak akan mungkin menghianatinya!

Dering ponsel Adit yang berada di atas sofa seketika membuyarkan lamunan Ratna. Dahinya mulai berkerut saat nama Dessy nampak di layar ponsel. 

Panggilan masuk dari aplikasi WhatsApp itu menampilkan wajah seorang gadis cantik dan berpakaian modis dengan alis yang disulam sebagai foto kontaknya.

Saat panggilan tak terjawab itu berhenti, Ratna mencoba memberanikan diri membuka percakapan Adit dan Dessy. Mereka terakhir berkirim pesan panjang kemarin malam. 

Dessy mengabarkan bahwa ia mendadak harus pulang ke Samarinda karena ibunya sedang sakit. Sedikit agak mencurigakan memang, mengingat Adit pernah cerita pada Ratna bahwa Dessy adalah salah satu admin pajak di kantornya. 

Jika memang hanya sebatas rekan kerja, kenapa Dessy harus memberitahu Adit yang hanya seorang sales biasa? 

Kecuali kalau mereka ....

Ratna baru saja ingin menutup aplikasi itu dan menyingkirkan pikiran buruk dari dalam kepalanya, saat matanya tak sengaja menangkap sebuah pesan dari Adit untuk Dessy.

[Perginya jangan lama-lama. Kamu tau sendiri kan, hidupku akan kacau kalau kamu gak ada]

Tubuh Ratna bergetar membaca pesan singkat itu. Bayangan Adit mengencani Dessy langsung hadir kembali di pikirannya. Hatinya mulai gelisah, apakah ini sebuah pertanda perselingkuhan?

Beberapa detik kemudian, ponsel Adit kembali berbunyi. Panggilan masuk dari orang yang sama. Ratna sempat ingin mengangkat panggilan itu, tapi Adit sudah lebih dulu keluar dari kamar dan mendekatinya.

"Telpon, Mas." Ratna memberikan ponsel berbentuk pipih berukuran 6,5 inchi kepada Adit.

Adit menatap ponselnya dan diam-diam melirik Ratna, sebuah tindakan yang agak mencurigakan. Apalagi Adit tidak mengangkat panggilan itu, tapi ia lebih memilih untuk mengirimkan pesan. Hal yang membuat Ratna semakin dilanda penasaran.

Ratna menatap punggung Adit yang kembali masuk ke kamar sambil membawa ponselnya. 

Ini tak bisa dibiarkan!

Ia tak akan pernah membiarkan pelakor manapun merusak rumah tangganya. 

Tak akan pernah!

💗💗💗 Afrilia Athaara 💗💗💗

Ratna terbangun di tengah malam karena mendengar suara orang berbisik-bisik. Ia menatap ke sebelah kanan, tempat dimana Adit biasanya tidur nyenyak. Namun kali ini bantal bersarung biru itu telah ditinggal pemiliknya.

Itu berarti, suara orang bisik-bisik itu adalah Adit. Namun apa yang dilakukannya di ruang TV di jam dua pagi? 

Ratna menjauhkan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia turun dari ranjang dan membuka pintu kamar dengan perlahan.

Adit sedang sibuk mondar-mandir di dekat TV sambil menelfon seseorang. Raut wajahnya pun terlihat senang. Bahkan sesekali ia tersenyum lebar.

Bagi Ratna, Adit terlihat seperti pria yang sedang kasmaran. Seperti seorang remaja yang mengendap-endap menelfon pacarnya di tengah malam karena takut ketahuan ibunya.

Atau dalam hal ini, istrinya ....

Ratna mencengkeram gagang pintu dengan seribu pernyataan berkecamuk di dada. Sebelumnya hal ini tak pernah terjadi. Adit tak pernah menelfon dengan diam-diam. Apalagi di tengah malam begini.

Atau jangan-jangan, ia saja yang baru mengetahui hal ini!

Ratna cepat-cepat menutup pintu dan kembali berbaring di ranjang saat melihat Adit mematikan ponselnya. Ia memejamkan mata tepat saat Adit masuk ke kamar. 

Walau dengan mata tertutup, Ratna bisa merasakan Adit mencium keningnya dan perlahan berbaring di ranjang. Memeluknya erat dari belakang.

Ratna berusaha menahan rasa curiga yang sulit pergi. Tidak! Selama tidak ada bukti, ia tak boleh berprasangka buruk.

Ratna mencoba tidur meskipun  penasaran siapa orang yang tadi di telpon oleh suaminya. Ratna sendiri hanya bisa berharap, semoga esok pagi ini tidak terbukti.

💗💗💗 Afrilia Athaara 💗💗💗


Komentar

Login untuk melihat komentar!