7
TUNGGU PEMBALASANKU, MAS!
Part_7

Aku orangnya selalu berpikir dulu sebelum bertindak, kecuali kalau menyangkut kedua orang tua dan harga diri.

▪▪▪

Aku langsung pergi meninggalkan Mas Dion dan Riana yang mematung. Perempuan itu pasti tak percaya kalau aku adalah anak dari pemilik PT. Alderick Group.

"Kamu tidak mempunyai maksud lain kan?" tanyaku ke Darren yang ternyata mengikutiku.

"Maksud lain?"

"Iya. Setiap saat di saat aku atau Mama membutuhkan pertolongan kamu selalu ada dan membantu kami. Aku curiga jangan-jangan kamu mempunyai niat buruk kekeluarga ku. Dan saat Mama kecopetan, itu kamu yang merencanakannya." Aku langsung berbalik badan dan menatap penuh selidik ke Darren layaknya detektif.

"Aku tidak mempunyai maksud lain. Mungkin itu cuman kebetulan doang."

"Benar? Kamu nggak ada maksud lain?"

"Benar. Kalau nggak percaya, terserah." Laki-laki itu langsung berjalan mendahului ku.

Aku tidak percaya. Bisa saja ia berbohong. Pasti ia ada rencana tersembunyi, atau nggak mau balas dendam kekeluarga ku mirip dengan novel-novel yang biasa kubaca.

"Kamu ngapain masuk segala, ada urusan apa kamu di kantor Papa?" tanyaku. Berjalan mengikutinya.

"Kata Papa mu, aku ditugaskan untuk memperkenalkan kamu sebagai CEO yang baru," jawabnya tanpa menoleh.

***

"Selamat pagi semuanya," sapa Darren ke semua karyawan yang duduk di kursi masing-masing. Yang berdiri hanya aku dan Darren.

Ruangan ini sering digunakan untuk rapat dan meeting, serta acara kantor lainnya. 

"Pagi, Pak," balas semua karyawan.

Kenapa semua karyawan seperti mengenal Darren? Baru hari ini aku lihat laki-laki itu menginjakkan kaki disini. Atau mungkin dulu pernah datang ke kantor ini karena ada urusan, jadi para karyawan mengenalnya.

"Untuk hari ini saya akan menyampaikan sebuah pengumuman. Bahwa Althea Reina Adellia, putri dari Pak Aldo Alejandro akan menjadi CEO baru di PT. Alderick Group. Menggantikan posisi sang Ayah, Pak Aldo," ujar Darren.

Semua orang yang ada disini kecuali aku bertepuk tangan. Senyum terukir di bibir mereka semua.

"Saya Althea Reina Adellia. In Sya Allah saya akan bekerja dengan giat dan tekun selama menjadi CEO disini, menggantikan posisi Papa saya, Pak Aldo Alejandro. Saya pernah mendengarkan hadits yang artinya.

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT sebagai pendusta.” (H.R. Muslim).

Salam toleransi. Kerja keras memang utama, tapi kejujuran lebih utama. Jadi, mohon kerjasamanya, ya."

Perkataan ku disambut tepuk tangan kembali oleh semua orang yang hadir. Rasanya aku begitu bahagia melihat sambutan mereka yang sangat baik.

Rapat berlangsung selama lima jam. Sampai akhirnya, Darren mengantarku ke ruangan yang dulunya menjadi ruangan Papa. 

"Al!" panggil Darren saat aku sudah duduk di kursi. 

"Apa?"

"Nggak jadi." 

Tiba-tiba Darren langsung keluar dari ruangan ku.

"Aneh," gumamku.

Drrt, drrt, hp ku bergetar. Kuambil hp itu dari saku baju yang kukenakan. Ada panggilan video masuk dari nomor Papa. Lekas segera kugeser ikon hijau keatas. Wajah Papa yang sedang makan cemilan hampir memenuhi layar hp ku.

"Bagaimana, acaranya berjalan lancar?" tanya laki-laki berdarah Filipina tersebut.

"Alhamdulillah lancar, Pa," jawabku.

"Oh ya, Pa, kenapa malah Darren yang Papa suruh untuk memperkenalkan ku? Kenapa nggak Papa aja?" tanyaku.

"Papa kan lagi pengen di rumah bareng Mama. Jadi ya, apa salahnya Papa minta bantuan Darren," jelas Papa.

"Iya, Sayang. Biar kalian juga semakin dekat, kan beberapa bulan lagi keluarga Darren bakal melamar kamu. Eh."

Mama yang ikut menyahut. Entah kapan datangnya.

"Mama bilang apa tadi?"

"Mama kamu cuman ngelantur aja kok, Sayang. Udah ya, Papa matiin video call-nya. Kamu fokus kerja aja."

Sambungan video call langsung dimatikan sepihak oleh Papa. Apa maksud perkataan Mama tadi?

_____

Komentar

Login untuk melihat komentar!