Sahabat...
Jika ada yang akan memberikan uang 1 Milyar dengan syarat menukarnya dengan mata kita, apakah kita akan mau?
Rasanya, tak akan ada yang mau.
Mengapa?
Karena mata ini tak bernilai harganya.
Tidak bisa ditukar dengan harga berapapun.
Ya. Mata adalah salah satu contoh kedahsyatan anugerah dariNya. Sesuatu yang harus disyukuri sepenuh hati.
Sahabat...
Di bab sebelumnya kita sudah membahas bahwa syukur adalah cara kita berterima kasih atas anugerahNya. Ungkapan syukur meliputi tiga bentuk: hati, ucapan, dan perbuatan.
Nah, pada kesempatan ini kita akan membahas kaidah berikutnya perihal syukur menurut para ulama.
1) Man la yasykurunnas, la yasykurullah
Sesiapa tak bersyukur pada manusia, ia tak bersyukur pada Allah.
Syukur pada manusia yakni dengan menghargai apa yang diberikan. Ungkapan terima kasih pada manusia adalah bentuk syukur pada Allah.
Kita meyakini bahwa seluruh anugerah yang ada di dunia ini adalah dariNya. Manusia hanyalah wasilah-perantara.
Kita bekerja, lalu dapat upah dari majikan. Hakikatnya, upah itu dari Allah. Meski demikian, kita tak boleh menafikan kontribusi majikan tersebut.
Maka berterima kasih pada majikan atas upah yang diberikan tak lain adalah juga bentuk syukur pada Nya.
Inilah kaitan erat hablu minallah dengan hablu minannas.
Orang yang beriman akan berusaha memaksimalkan keduanya. Hubungan baik dengan Allah dan juga hubungan dengan sesama manusia.
(2) Man la yasykurul qolil, la yasykurul katsir
Sesiapa yang tidak mensyukuri hal kecil, sama artinya tak mensyukuri hal besar.
Inilah kaidah kedua dalam khazanah syukur.
Intinya, kita wajib mensyukuri segenap nikmat, sekecil apapun.
Kita bisa makan dengan lauk tempe. Itu nikmat. Mungkin bagi sebagian orang itu hal sepele. Bahkan ada yang menganggapnya amat biasa.
Namun, bagi yang mengerti, itu adalah karunia tak ternilai. Karena sungguh, di belahan dunia lain, ada yang tidak bisa makan. Kelaparan.
Maka, bersyukur pada hal yang sederhana adalah bentuk kesyukuran yang sesungguhnya.
Siapa yang meremehkan hal kecil, sama artinya ia meremehkan hal besar.
Namun, yang bersyukur atas hal kecil, InsyaAllah akan bersyukur pada hal besar.
Sahabat...
Karena itu. Mari kita terus meningkat rasa syukur kita. Mulai dengan syukur pada manusia, syukur pada hal sederhana, syukur akan hal besar, syukur pada Sang Maha.
Bukankah kita meyakini, jika ingin anugerah ditambah kita harus meningkatkan rasa syukur kita?
**
Alhamdulillah...
Terima kasih ya Allah atas seluruh karunia Mu.
Sungguh hambaMu ini lemah. Sungguh, tanpaMu kami tak bisa apa-apa.
Terima kasih. Sungguh terima kasih atas semua karuniaMu.
Alhamdulillah.