Mamah ku ada dua (?)
Bulan ke 3 tinggal di rumah ini, aku mulai terbiasa dengan "teror" yang terjadi. Aku mulai terbiasa dengan  suara ember timba, suara langkah kaki di malam hari, suara orang nyapu di tengah malam.. sudahlah memang mungkin mbak Kuntilanak itu juga tinggal di sini, yang penting tidak menggangu keluarga ku

" Dek, aku nanti jadi ke Caruban ya, Basuki sama ali ikut" kata suamiku

" Ya mas, tapi jangan pulang malam malam ya" pinta ku

" Gak kok aku usahain sebelum Maghrib sampe rumah" 

Mas Fariz memakai sepatu kets nya, lalu mengambil tas punggung miliknya
Ahaii ganteng nya suamiku, masih kayak anak mahasiswa kalo dilihat lihat...
Aku tersenyum sendiri, jadi ingat jaman pacaran hihi..

Mas Fariz, Basuki dan Ali berangkat naik mobil, mereka ke Caruban mau ketemuan sama pemilik kayu jati, buat bahan mebel.. Alhamdulillah mulai banyak pesanan dari Bali. Semoga Kelak usaha mebel suamiku ini bisa merambah ke pasar ekspor Aamiin

Setelah membereskan sisa makan pagi, aku membawa piring dan gelas kotor ke belakang, ke sumur itu. Kiki mengikuti dari belakang sambil membawa boneka bunny kesayangannya.

Aku ambilkan kursi plastik kecil untuk Kiki duduk agak jauh dari ku biar gak kecipratan air, aku mulai berjongkok dan mencuci piring, sesekali ku perhatikan Kiki, dia bermain sambil berceloteh sendiri,  

" Lagi gendong adek"
" Namanya bunny hihi"
" Papah pergi sama om Ali"

Aku mendengar celoteh Kiki, kok aneh seperti dia sedang berbicara dengan seseorang? 
Aku selesai cuci piring, kulihat Kiki berdiri menghadap pintu WC yang terbuka, dia tertawa cekikikan, berlari menjauh, kemudian mendekat lagi ke pintu WC, seperti bermain cilukba! Gak beres ini batinku

" Ayo kik, udah." Ku ajak anakku masuk rumah utama

Ketika melewati ruang gelap samping sumur itu Kiki bilang " dadah" sambil melambaikan tangan!
Hatiku mulai tidak enak, apakah Kiki melihat sesuatu? Apakah Kuntilanak itu mencoba berinteraksi dengan anakku?? Entahlah

Sudah jam 4 sore, suamiku belum juga pulang. Hp ku juga dari tadi tdk ada pesan apa apa,  aq WA juga masih centang 2. hmmm terkadang laki laki memang begitu , tidak peka! Padahal sebagai isteri kita menunggu balasan sampe emosi sama hp. Ya kan Mak?

Astaga! 
Aku lupa menutup pintu arah sumur sehabis memandikan Kiki tadi, kucari Kiki
Setengah berlari aku menuju ke arah sumur, ku tengok ke dalam tak ada apa apa, aku menuju ke WC juga tidak ada Kiki! Di mana?? Mulai panik aku
Aku berjalan cepat menuju rumah utama, ketika melewati kamar gelap, aku mendengar suara Kiki di dalam sana! 

"Masak apa mah?"
" Hihi Kiki ga mauuu hahaha"
" Kiki suka cokelat sama permen"

Ya Allah! Aku merinding, aku masuk ke ruang gelap itu ku lihat Kiki duduk di lantai, memangku bonekanya sambil memperhatikan sudut ruangan

"Kiki! Ayo ikut mamah" aku menggendong nya
Tiba tiba tengkuk ku terasa dingin, ku menoleh ke sudut ruangan, sosok itu berkelebat!

Ku bawa Kiki  duduk di ruang tengah, jantung ku berdetak cepat, takut!

" Kok mamah Kiki ada dua"

Hah??? Ngomong apa nih Kiki?

" Kok mamah Kiki ada dua"
Dia mengulangi nya lagi

" Enggak Kiki mamah Kiki cuma 1, yang ini" 

Ku ambil telapak tangan Kiki dan ku usap kan ke pipi ku

" Mamah Kiki yang ini" ulang ku cemas

" Itu... Yang itu mamah.kiki.. rambutnya panjang, mamah Kiki lagi masak" Kiki berkata sambil menunjuk ke arah pintu menuju sumur! 

Kiki tertawa senang, dia terlalu kecil untuk mengerti Dunia lain, apalagi mengenal setan Kuntilanak

Aku menarik nafas panjang, kehabisan kata-kata, haruskah aku bilang ke Kiki kalo sosok yang menjadi " mamah"  ke 2 itu Kuntilanak?

Satu lagi pertanyaan ku untuk Kiki: 
Sebenarnya Kuntilanak itu yang mirip aku , atau kah aku yang mirip Kuntilanak? 

Ku cium dan ku peluk Kiki



Komentar

Login untuk melihat komentar!