Tumben nih jam setengah enam pagi tukang sayur dah nongkrong di depan rumahku, masih sepi pembeli, mending aku bergegas deh, biar dapet daging ayam, kemarin kehabisan soalnya
Aku membuka pintu pagar, mas tukang sayur menoleh.. Lho kok bukan tukang sayur yang biasanya? Batinku Ah biarin lah, aku sudah terlanjur keluar, harus belanja, gak enak sama mas nya..
Segera aku memilih sayuran, masih seger seger sayurnya semangat milih jadinya
" Mbak udah lama tinggal disini?" Tiba tiba mas tukang sayur membuka pembicaraan
" Iya" jawabku singkat
" Udah berapa lama mbak tinggal sini?" Tanyanya lagi
" 6 bulan lah kayaknya, mang napa mas? Tanyaku ingin tau
" Kuat" jawab mas nya singkat
" Maksudnya mas?" Kuhentikan tangan ku memilih sayur, ku lihat wajah tukang sayur itu. Sepertinya dia mau memberi tahu sesuatu
" Yang dulu dulu paling 2_3 bulan dah pindah mbak" katanya sambil menghitung uang
" Mang napa? " Aku melanjutkan memilih daging ayam
Sepertinya aku mulai tau arah pembicaraan tukang sayur ini, pasti mau ngomongin rumah ku berhantu
" Mbak bukan orang sini ya?" Tanya tukang sayur itu
" Bukan ,aku dari Semarang" jawabku
" Ooh pantesan gak tau" gumamnya
Tukang sayur itu mendekati ku sambil berkata Pelan " Rumah ini ada hantu nya mbak"
Lalu tukang sayur itu melihat sebentar ke rumah ku, kemudian tertunduk seperti takut sesuatu
Aku menghela nafas, tidak kaget lagi. Memang aku selama tinggal disini sering merasa di teror oleh hal hal yang di luar nalar, yaitu sosok perempuan yang sering di sebut orang Kuntilanak Tapi aku tidak pernah menceritakan nya kepada para tetangga, aku hanya bercerita pada penghuni Rumahku saja, dan para tetangga disini juga tidak pernah bercerita apa apa tentang rumah ini
" Ada hantu apa mas?" Aku bertanya pada mas tukang sayur itu, jujur aku jadi pingin tau cerita di luar tentang rumah ini
" kuntilanak mbak" dia menjawab singkat
Hmmm berarti bener dugaan ku, sosok perempuan itu memang Kuntilanak!
" Mas nya pernah di lihatin y?" Aku berusaha menebak atau lebih tepatnya aku sedang mengulik cerita darinya
" Belum sih mbak, amit.. amit" si mas nya bilang gitu, raut mukanya serius
" Tapi katanya dulu, waktu jalan sini masih sepi, kalau malam kuntilanak itu suka berdiri di situ mbak, deket tiang listrik itu"
Tukang sayur itu menunjuk tiang listrik atau pal listrik besar yg ada di ujung luar pagar rumahku.
" Gangguin orang mbak" tukang sayur itu semangat bercerita
Memang kalo bercerita tentang hantu bisa menaikkan adrenalin, yang cerita sama yang dengar bisa merasakan sensasinya, sensasi penasaran
" Gangguin nya gimana mas?" Tanyaku
" Suka tiba tiba nyabrang, melayang gitu.. banyak orang jatuh dari motor mbak, karena kaget'
" Pernah juga ni mbak ada cerita, si Kuntilanak itu pura pura jadi cewek minta di boncengin tukang ojek minta di antar ke arah kampung sana"
Tukang sayur itu menunjuk jalan gang di ujung sana, jalan menuju perkampungan
" Dulu sana belum ada lampu jalan nya mb, gelap banget. Pas sampai depan kuburan yang sepi katanya si tukang ojek denger suara ketawa melengking serem gitu, lalu tukang ojek itu nengok kebelakang, ternyata si mbak yang minta bonceng tadi sudah gak ada di belakangnya, pas dia nengok depan lagi tuh si Kuntilanak sudah ada di depannya, si tukang ojek kaget sampe jatuh mb, akhirnya dia larii, sampe motornya ketinggalan" mas tukang sayur mengakhiri ceritanya
Hahaha, aku ketawa denger ending ceritanya, motornya ketinggalan...
" Udah mas, berapa nih belanjaku?" Tanyaku
" 43.000 mbak semua" tukang sayur itu menjawab sambil memasukkan belanjaan ku ke tas plastik
Aku segera membayarnya, lalu masuk kedalam rumah
Aku menaruh belanjaanku di meja dapur, apa yang harus aku lakukan? Tinggal serumah dengan Kuntilanak? Haruskah aku minta pindah rumah? Apakah mas Fariz setuju?
Banyak pertanyaan di kepala ku..
Tapi aku jadi pingin tau, apa sebenarnya yang di inginkan Kuntilanak itu? Kenapa dia tinggal di rumahku? Dan kenapa dia sering kali menakutiku? Seolah olah ingin menyampaikan pesan??