RADEN ARYA KAMUNING.
"Pernah dengar nama kuningan?" 

Adalah nama dari seorang raden bernama Raden Arya Kamuning,belia adalah anak ki gedeng Luragung. Penguasa kerajaan Luragung. 

Raden Arya Kamuning, di lantik oleh Sunan Gunung Jati. Konon, Luragung masih di bawah tampuk kekuasaan kerajaan Pajajaran Cirebon. Sunan Gunung Jati masuk ke Oajajaran dan menyebarkan agama iskam. Raden Arya Kamuning bertugas menyebarkan agama islam di Kuningan. 

Selepas pelantikan di Pakung wati, Raden Arya Kamuning pulang ke Ibu kota kerajaannya ya itu kerajaan Luragung. 

Raden Arya kamuning meneruskan kepemimpinan ayahnya. Ia menerapkan sistem irigasi dan tanam sawah ladang. Sebelumnya hanya sistem huma yaitu tanam padi di ladang alias tadah hujan yang panen setahun sekali. 

Sistem perekonomian yang diterapkan Raden Arya Kamung sukses. Membuat padi melimpah, lumbung padi penuh dan rajyat tidak lagi kelaparan. 

Keadaan ini dicium oleh pihak kompeni. Lalu pemimpin kompeni datang berbondong ke tempat limbung padi milik rakyat. Mulanya niat membeli namun dengan harga sangat murah, hingga rayat menolaknya. 

Kompeni marah dan engambil paksa hadil panen. Rayat yang membangkang di tembak di tempat. Rakyat sengsara dan kelaparan. Hasil panen di rampas kompeni. Lalu mengadu sama Arya kamuning. 

Raden Arya kamuning sedih dan gusar melihat rajyatnya sengsara. Ia bertaoa di bawah kaki gunung Ciremai, Teoatnya di desa Cilengkrang. Daerah Jalaksana masuk gaes. 

Raden Arya kamuning bertapa selama 40 hari empat puluh mslam untuk mendapat solusi. 

Arya kamuning dapat wangsit lslu turun gunung membawa areuy ( tanaman yang tumbuh merambat). 

Dari situlah asal muasal tumbuhnya tanaman ubi jalar. Lalu ia memberikan kepada kepala desa Ci buntu dan Jalaksana untuk di tanam. Tanaman ubi rambat ini mudah tumbuh dan banyak mengandung karbohidrat juga berfungsi sebagai pengganti nasi.
Sekarang kuliner ubi mulai menembus pasar dan diburu sebagsi oleh-oleh wisatawan kuningan. 

Note : Penulis adalah nota bene orang Kuningan Jabar. 

Walohu Alam bi sawab 

Nekt


Komentar

Login untuk melihat komentar!