Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain DIA. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNYA. (Imam Syafi’i)
*** Aku benar-benar tak menyangka Naila bisa senekad itu. Memang dia termasuk orang yang tak mudah putus asa sebelum mendapatkan apa yang ia mau. Aku harus peka terhadap sikap sahabatku sendiri. Untuk itu aku berusaha memahami perasaan yang sedang ia alami. Meski hatiku yang menjadi korban, tidak mengapa jika untuk kebahagiaannya aku rela. Yang terpenting saat ini aku harus hati-hati meluruskan niat nya yang salah. Itulah gunanya sahabat, selalu mengingatkan ketika salah satu diantara kita ada yang khilaf. Sebisa mungkin selalu mengajak kepada Keridhoan Allah SWT.
Sejenak ada perasaan tak enak ketika Naila ingin memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk menemaninya. “Aku ikut, boleh?” sahutku “Mmm. Boleh deh. Biar ga sedikit canggung juga, kamu kan sahabatku,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Aku dan Nasya langsung beranjak pergi mencari tempat dimana posisi kak Hilman saat ini. Mataku menyapu ke seluruh penjuru gedung sekolah, dan aku pun menemukan kak Hilman dalam keadaan dikerumuni banyak wanita, sepertinya untuk dimintai foto bersama. Aku dan Naila mencoba mendekati tempat tersebut. “Eh Sya, kita tunggu mereka pergi dulu. Baru setelah itu, kita yang maju” ucapnya memberhentikan langkahku
Aku pun mengangguk meng-iyakan. Sungguh hatiku terasa teriris, ketika harus mengorbankan perasaan demi sahabatku. Ketika aku harus membantu sahabatku mendapatkan seseorang yang selama ini aku perjuangkan. Akankah rasa ini usai ketika kenyataan sudah di depan mata. Apakah hatiku bisa merelakan, seperti halnya sikapku ini yang selalu berpura-pura menutupi kesedihan.
Ya Allah, ketika aku mengagumi seseorang Jadikanlah ia sebagai panutanku dalam mencapai keridhoan-Mu Jatuhkanlah hatiku kepada seseorang yang mampu membuat imanku semakin kuat, Tidak melebihi cinta ku kepada-Mu,
Aku hanya berusaha menerima apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku berusaha tegar, dan selalu menunjukan senyum manisku. Tak menunggu waktu yang lama, kini aku dan Naila menghampiri kak Hilman yang sedang sibuk memainkan handphone nya. Kak Hilman mengalihkan pandangannya lalu tersenyum manis. Tak banyak basa basi Naila pun mengutarakan perasaannya.
“Kak, ma'af sebelumnya. Aku telah lama menyimpan perasaan ini. Perasaanku terlalu kuat hingga aku tak mampu memendamnya lagi. Ma'af jika aku lancang. Aku telah menyukai kak Hilman,” ucap Naila seperti tak ada hambatan. Aku yang mendengarnya merasa ikut deg-deg an. Kata apa yang akan kak Hilman lontarkan. Sedangkan selama ini dia adalah lelaki anti pacaran. Terlihat ekspresi kak Hilman terkejut ketika mendengar itu semua. Perlahan ia mencoba membuka mulutnya dengan hati-hati.
“Ma'af Nai. Surat pemberian dari kamu tidak kakak hiraukan, karena kakak merasa bingung. Kakak sungguh tidak ingin menyakiti siapa pun. Ma'af, kakak telah menyimpan satu nama dalam hati ini. Tapi itu bukan kamu, Nai,”
Aku hanya bisa terdiam membisu mendengar kenyataan itu. Pengungkapan kak Hilman sontak membuat Naila meneteskan butiran bening dari pelupuk matanya. Dengan cepat Naila menghapus air mata yang telah jatuh di telapak tangannya. “Ma'af kak, apakah aku boleh tau siapakah wanita itu,?” tanya Naila penasaran. Ia sangat penasaran sekali kepada sosok wanita itu.
Kak Hilman terdiam. Membiarkan keheningan antara kita bertiga. Dia menghela nafas panjang sambil menundukan pandangan. Pikirannya terlihat sangat bingung. Berulang kali dia menoleh ke arahku. Apa gerangan? Aku pun langsung mengalihkan pandanganku kepada hal yang lain.
“Wanita itu berada disampingmu, Afifah Nasya Razeta” sahut kak Hilman mengarahkan pandangannya padaku. Jlebb!! Hatiku bergetar hebat. “Ya Allah, apakah ini nyata? Aku tidak sedang bermimpi? Perasaanku telah terbalas. Diam-diam ternyata aku dan kak Hilman juga memendam perasaan. Namun disisi lain sahabatku yang telah menjadi korban. Aku yakin perasaan Naila saat ini sangat hancur. Bagaimana jika Naila membenciku setelah mengetahui kenyataan bahwa Kak hilman menyukaiku?”