5

"masih ada kerjaan loe"ucap Bara

Ia heran melihat Hesa yang terus terdiam di ruang osis

"enggak Bar, gue lagi ngadem"ucap Hesa

"oh oke gue duluan"ucap Bara yang dibalas anggukan oleh Hesa

Drtttt

Sedari tadi ponsel Hesa berbunyi, teman2 nya mencari Hesa lewat chat group

"ck, sebenernya ada apa sih"

"gue belum bisa tau tentang kembaran Azka yang dateng kemarin malem dan sekarang semuanya di teror"

Hesa teringat sesuatu

"kalo dia bukan Setta berarti dimana Setta yang asli, apa mungkin dia emang masih di villa?"

Ia tersenyum

"gue harus ngelakuinya malem ini"

~~~~~

Ketujuh orang ini sudah berkumpul dengan lengkap di uks

"kalian semua kenapa"ucap Setta

"gue kena terror"ucap Azka

"gue juga"ucap Satya

"hah, terror apaan"ucap Setta

"siapa mau mulai duluan"Jio

Hesa mengangkat tanganya

"loe juga kena"ucap Azka

"kita semua kena kecuali Setta"ucap Hesa

Semua langsung menatap Hesa curiga

"a-adik kelas yang nolong gue, kayanya dia anak indigo"dalam hatinya Hesa merasa bersalah karna menumbalkan adik kelasnya itu

"nolong loe?"ucap Juna

"gue kena ilusi semacam hipnotis gitu, gue ampir lompat dari rooftop sebelum si adik kelas narik gue kebelakang"ucap Hesa

"emang apa yang loe liat, bisa sampe gak tau kalo lagi di rooftoop"ucap Riki

"kembaran gue yang ntah dari mana, waktu gue mau pergi tiba2 lorong sekolah jadi kaya labirin yang gak ada jalan keluar"ucap Hesa

"yang nemuin gue, Riki sama kak Azka, loe kan kak"ucap Juna

"iya, gue dikasih tau"ucap Hesa

"lanjut gue sekarang"ucap Azka

"gue cape kelamaan nunggu Juna sama Riki di tempat latihan tari"ucap Azka

"di lantai 3"ucap Riki

Azka mengangguk

"gue nunggu loe di lantai 1"ucap Riki

"loh bukanya kalian batalin ya"ucap Azka

"enggak kok"ucap Riki

"gue malah gak dapet kabar sama sekali"ucap Juna

Azka mengecek ponselnya, tak ada pesan chat dari Juna ataupun Riki

"lanjut dulu aja"ucap Setta

"waktu mau mulai aja sendiri, bayangan gue di cermin senyum dan gak lama kaca pecah"ucap Azka

"gimana caranya, bukanya kaca di tempat latihan tari itu nempel ke tembok jadi gak mungkin pecah kecuali dilempar dari depan"ucap Satya

"nah disitu masalahnya"ucap Azka

"udah pasti yang lakuin bukan manusia"ucap Jio

"lanjut siapa"ucap Azka

"gue, selesai latihan di tempat tari lantai 1 tiba2 ada yang ngetok jendela tapi tangan doang tanpa wujud dan sialnya lagi gue ke kunci sampe kak Hesa dateng"ucap Riki

"pas gue mau balik dari toilet, dada gue sesek banget kaya ada yang nyekik leher gue"ucap Juna

"terus loe pingsan"ucap Satya

Juna mengangguk

"kalo gue sama satya"

Jio menunjukan sebuah rekaman di hpnya

Terlihat Jio dan Satya berjalan dilorong tiba2 ada yang memukul mereka dari belakang lalu menyeret mereka ke ruang radio, tak lama kemudian dua sosok itu keluar kemudian menghilang di depan ruang radio

Hesa terdiam sembari menahan kesal dalam hati

"gue gak nyangka bisa separah ini"

"guys, sebenernya gak cuma hari ini gue di terror"ucap Azka

Ia menunjukan rekaman cctv, untung saja si sosok tak menghancurkan cctv di rumah Azka

"ini gila, kita gak mungkin diem aja kan"ucap Setta

"kayanya kita harus balik ke villa buat nyari tau"ucap Jio

"iya, kita kesana besok aja"ucap Satya

"kenapa besok"ucap Riki

"karna kita banyak tugas"ucap Jio

~~~~~

Pulangnya Juna, Riki dan Setta sudah berada di cafe

geng thirteen memang ada janji bertemu saat itu

Setta duduk anteng sambil memakan makanan nya tapi di ganggu Riki

"sini gue tambahin bumbu biar makin enak"ucap ucap Riki jahil

"gak mau, makan aja punya loe sendiri"ucap Setta

Mereka berdua rebutan botol saos sampai tak sengaja isi botol tersebut mengenai lengan bajunya Juna

"m-maaf Jun"ucap Setta

"gue juga minta maaf Jun"ucap Riki

"loe sih"Setta menyenggol Riki

"loe juga kali"ucap Riki

"gak apa2, gue ke toilet dulu ya"ucap Juna

Ia pun pergi ke toilet sedangkan Setta dan Riki melanjutkan makan

Tak terasa waktu sudah berlalu beberapa menit

"yang lain mana, belum dateng"ucap Ruki

"macet di jalan, baca grup dong"ucap Setta

"nyenyenye"Riki meledek

"gue ke toilet dulu ya, kebelet ni"ucap Setta

"y"ucap Riki

Setta pergi ke toilet

Seteah selesai, Setta berjalan ke arah pintu keluar tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara rintihan seseorang yang seperti sedang menangis

"suara apa itu"

Ia membuka satu persatu pintu bilik namun ada yang terkunci

Setta mengetuk ngetuk pintu itu "Juna"

"S-setta"ucap Juna terdengar lirih

Terdengar suara kunci yang terbuka dari dalam

"Juna, loe kenapa"ucap Setta panik

"anter gue pulang"Juna masih gementaran sambil terus menangis

~~~~~

Hesa pulang agak malam hari ini

Sebelumnya ia akan pergi dulu ke cafe tapi ternyata dibatalkan Riki dengan alasan terjadi sesuatu pada Juna tapi Riki tak menjelaskan lebih lanjut

"sayang, kenapa kamu ngelamun"ucap Winter

Yap sekarang Hesa berjalan pulang bersama Bara dan Winter

"gak kok, biasalah mikir kerjaan"ucap Hesa

"sok banget loe, kerjaan osis gak bener gitu"ucap Bara

Hesa menanpol kepala Bara

"kebalik bambang"ucap Hesa

Saat tiba di kosan

"gue duluan oi"ucap Bara

"buruan loe pergi"usir Hesa

Hesa membuka pintu kosan lalu masuk diikuti Winter

"sayang, kok kamu malah ikut masuk bukanya pulang"ucap Hesa

Winter malah menutup pintu lalu memperhatikan seisi kosan, tak lama ia berbalik sambil melipat tanganya di depan perut

"Bara bilang kamu keliatan sakit belakangan ini, dan aku liat kosan kamu berantakan"ucap Winter

ia mebdekati Hesa

"kamu lagi ada masalah"ucap Winter

Hesa menggeleng

"oke, aku ngerti kok arti kata privasi"ucap Winter lalu mengambil sapu

"tapi jangan larang aku buat bersihin kosan kamu"ucapnya lagi

"aku bantu ya"ucap Hesa

"nonono, kamu bau keringet mendingan mandi"ucap Winter

Hesa tersenyum jahil sambil akan memeluk Winter tapi Winter segera mengangkat sapu

"iya2 aku mandi"ucap Hesa berlalu ke kamar mandi

Beberapa saat kemudian

Hesa keluar dari kamar mandi sembari menggosok kepalanya dengan handuk

"sayang, ini jam apa"

Winter mengambil jam kompas yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur Hesa

"i-itu jam peninggalan mendiang ibuku"ucap Hesa

Winter mengangguk paham

"udah beres, sekarang masak"ucap Winter

"aku aja, kamu pasti cape"ucap Hesa

"gak apa2, kamu mau makan makanan fastfood kan"ucap Winter

Hesa terdiam

"hm udah ku tebak"ucap Winter

Winter memasak dan tak lama kemudian mereka makan bersama

Beberapa jam kemudian Hesa menutup pintu setelah pacanya pulang

Ia lalu ke kamar lalu duduk di kasur

"akhirnya"

Hesa mengambil jam kompas namun ia merasa sesuatu menusuk leher belakangnya, ia terkejut dan langsung meraba

"s-suntikan"

Hesa reflek mengambil lalu melemparnya tapi terlambat karna isi dari jarum suntik itu sudah masuk ke tubuhnya, secara perlahan Hesa mulai mengantuk dan orang di belakang merehbahkannya ke kasur

brakkk

si sosok lompat dari kasur kemudian mengambil jam kompas di atas nakas

Ia tersenyum lalu menatap Hesa dengan remeh

"dengan begini, permainan akan lebih seru lagi"

"s..sialan"

Di sisa kesedarannya Hesa masih sempat mengumpat


Komentar

Login untuk melihat komentar!