16
3 Minggu Kemudian
Hari ini adalah hari pertamaku  masuk sekolah setelah libur panjang. Aku berjalan melalui koridor panjang ruang kelas dengan langkah santai. Dari kejauhan aku melihat anak-anak berkerumunan didepan papan informasi. Kemudian aku berjalan mendekati kerumunan tersebut. "Ada informasi apa hari ini?" tanyaku kepada salah satu orang yang ada disana. Dia adalah Seorang wanita cantik yang baru saja keluar dari kerumunan.  "Ini informasi soal pembagian kelas" jawabnya singkat. "Trimakasih atas informasinya kak" ucapku tersenyum padanya. Lalu aku mencoba untuk bisa masuk dari kerumunan itu. "Permisi, permisi, gantian dong aku juga mau lihat informasinya, maaf ya minggir dulu" aku menerobos dalam kerumunan itu, akhirnya aku bisa melihat jelas papan informasi itu sekarang sudah ada didepan mataku. Dengan begini aku bisa membaca setiap tulisan yang ada dipapan informasi ini, aku mencari daftar namaku disetiap kelas, awalnya aku hampir putus asa karena aku mulai lelah mencari namaku disetiap kelasnya. Saat diakhir tinggal satu kelas lagi yang belum aku cek. "Semoga yang terakhir ini ada namaku" batinku pasrah. Kelas 9 H, didaftar nama paling akhir tertulis nama siti maesaroh. Mulutku menganga tak percaya, kalau aku mendapatkan kelas yang paling ujung. "Ya ampun, kelasku ujung sekali" sedihku.
Aku termenung beberapa menit, memikirkan hasil dari pengumuman pembagian kelas 9, entahlah, apakah aku harus bahagia atau bersedih. Yang jelas itu bukan keinginanku, sebelumnya aku ingin sekali ditempatkan di kelas A, setidaknya di kelas A itu, aku bisa merasakan bagaimana suasana dan rasanya masuk kedalam kelas favotit, 9A itu kelas dambaan semua siswa dan siswi di SMP ini. Karena setiap tahunnya yang masuk kelas 9A ini hanya Orang-orang cerdas dan juara umum. Aku ingin berada ditengah-tengah orang cerdas dan hebat supaya aku juga bisa seperti mereka. Begitulah fikirku. DiSisi lain aku tak boleh terburu-buru menolak apa yang tuhan berikan kepadaku. Karena bisa jadi apa yang tuhan berikan kepadaku saat ini itulah yang terbaik menurut pengetahuan-NYa. Karena Allah SWT maha mengetahui, apa yang kita tidak ketahui. Dan bisa jadi menurut aku kelas 9A adalah sesuatu yang baik untukku, belum tentu Allah SWT berkata demikian, karena kenyataannya aku sekarang duduk di kelas 9H, letak kelasnya diujung yang bukan keinginanku untuk menjadi penghuni didalamnya.