Bukan jawaban yang aku dapatkan, laki-laki itu melesat cepat menuju kelasnya. "Dasar laki-laki aneh" kataku dalam hati. Kemudian aku duduk dibangkuku saat aku memasukan tas kedalam laci meja, ternyata didalamnya ada secarik kertas. "Kertas apaan ini?" tanyaku pada diriku sendiri.
“Eh apaan nih? Ciee pagi-pagi sudah dapat surat cinta” Seru teman sebangkuku yang bernama sari, entah dari mana dia muncul, tiba-tiba saja dia langsung mengambil secarik kertas dari tanganku.
“Apaan sih, Aku juga nggak tahu ini surat apaan” Jawabku mengambil secarik kertas itu kembali.
Aku yang penasaran, membuka surat itu perlahan namun seorang temanku memberitahuku ada pak guru mau masuk kelas. Aku cepat-cepat menyimpan surat itu ke dalam tasku.
Bell berbunyi pertanda istirahat, membuat aku berhenti dari lamunanku
“may kantin yuk?” Ajak temanku yang bernama oci.
“Sorry, aku enggak ke kantin, aku bawa bekal jadi kamu pergi dengan yang lain saja maaf ya” aku berbohong, karena penasaran dengan isi surat itu dan ingin membacanya tanpa diketahui orang-orang. Lagi-lagi gagal, baru saja aku membuka resleting tasku, salah satu temanku yang tidak pergi ke kantin pun menghampiriku.
Di dalam kelas, aku merasa gelisah ingin rasanya cepat-cepat pulang dan ingin membaca surat misteri itu. Dengan wajah yang gembira dan sedikit senyum, bel berbunyi pertanda pulang, bergegas aku dengan cepat.
***
Sesampai di rumah, aku langsung membuka tasku dan mengambil surat tersebut dan membaca isinya, dengan perlahan aku membuka tasku kembali, dan mengeluarkan ekspresi terkejut bukan main ternyata bukan satu surat saja, melainkan lebih dari satu. Setahuku, aku hanya menyimpan satu surat saja, namun aku malah mendapatkan surat yang banyak bukan main. Satu - satu dibuka surat itu dan isinya adalah hanya sebuah puisi yang tidak jelas kata-katanya dan maknanya aku bingung dan aku sadar bahwa surat itu memang untuk diriku yang bertulis “To maesaroh.”
Setiap hari aku menerima surat tersebut di dalam tasku, padahal sengaja aku tidak keluar dari kelas agar aku tahu siapa yang memberi surat tersebut. Tapi, tetap saja aku mendapatkan surat misteri tersebut.