"Kamu jangan pulang. Ayo, Kamu ikut aku ke kelasku" dia menarik tanganku dan membawaku ke kelasnya. Dan aku menurut saja tanpa penolakan.
"Kamu ngapain ngajak aku ke kelas kamu?" tanyaku heran.
"Tunggu bentar. Jangan kemana-mana.!" perintahnya
Aku melihat dia sedang berbicara sesuatu dengan teman perempuannya, entah apa yang sedang dibicarakannya aku tidak tahu. Kelasnya terlalu luas, jadi aku tidak bisa mendengar percakapan mereka dan Jarak aku dengan mereka sangat jauh.
"Ayo kita ke toilet!" ajaknya
"Ngapain ke toilet berdua, aku gak mau."
"Astagfirullah, jangan berpikir buruk deh. Aku tuh ngajak kamu ke toilet suruh kamu ganti rok, bukan macem-macem. Apa aku serendah itu dimata kamu"
"Iya deh maaf, ya udah sini roknya, aku bisa kok ke toilet sendiri. Makasih yah" kali ini aku tersenyum kepadanya karena dia udah mau bantu aku.
"Kamu cantik kalau lagi senyum"
"Cantik"
"Tidak, siapa bilang kamu cantik. Kamu tuh perempuan jutek, menyebalkan dan suka nya ngomel mulu. Lebih baik aku pergi saja, bye." dia pergi meninggalkan aku sendiri
"Dasar laki-laki aneh, benar-benar menyebalkan. Masa aku ditinggal sendiri, kalau gitu lebih baik aku ke toilet ganti rok." terpaku ditempat yang menyesakkan dada karena kelakuannya yang membuat aku bingung dan buatku kesal. Lalu aku pergi meninggalkan tempat itu untuk ke tempat tujuan, toilet.
***
Malam ini aku mempersiapkan buku-buku pelajaran yang harus aku bawa besok ke sekolah. "Bahasa İndonesia sudah, matematika sudah, İpa sudah. Semuanya sudahku masukkan ke dalam tas, saatnya tidur." aku mengecek kembali buku-buku yang akan ku bawa besok pagi ke sekolah, setelahnya aku bersiap untuk tidur. Sebelum tidur rutinitas yang aku lakukan ialah menggosok gigi, wudhu sebelum tidur, baca Quran sebelum tidur dan Berdoa sebelum tidur.
Guling kekiri, guling kekanan. Aku mencoba mencari posisi tidur yang nyaman. Tapi tetap saja mataku susah sekali untuk tidur. "Kakak kenapa dari tadi guling kekiri, guling kekanan, dari tadi tidur bulak balik aja. Mikirin apaan sih?" diah adikku dari tadi memperhatikanku yang belum tidur. Aku dan diah tidur dalam satu kamar. Sebenarnya diah punya kamar sendiri, tapi dia tidak mau mengisinya. Jadi akhirnya kamar diah diisi oleh si bungsu Tina. Begitulah kedua adikku ada yang pemberani dan juga ada yang penakut seperti diah. Alhamdulillah ya aku itu kadang merasa takut kalau lagi takut dan juga sebagai pemberani kalau lagi berani, hehe. "Sebenarnya pikiran aku tuh saat ini dipenuhi sama kelakuan-kelakuan orang aneh dan menyebalkan."
"Orang aneh dan menyebalkan siapa itu kak?" tanya diah ingin tahu