Perkenalkan Namaku Siti Maesaroh, biasa dipanggil may. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adikku yang pertama bernama Diah, dan adikku yang kedua bernama Tina. Aku Terlahir dari pasangan suami istri yang bernama yayah dan Ridho. Aku adalah Siswi kelas 8 dari SMP favorit di Kota Serang. Aku itu orang yang agak cuek didepan laki-laki yang sering mengganggu diriku.
Pagi ini tepat pukul 06:30 WIB seperti biasanya aku berangkat ke sekolah bersama sahabat kecilku yang bernama Hesti, kami bersahabat dari kecil sampai sekarang. Hesti itu Orangnya baik hati, kalem, pemberani, penurut, dan yang paling mengerti tentangku.
"Bu, may berangkat sekolah dulu yah." kataku menyalami dan mencium tangan ibuku. "Kamu gak sarapan dulu may?" tanya ibuku membelai kepala hingga bahu dengan lembut penuh kasih sayang.
"Gak bu, may belum laper. Nanti dijam istirahat may pasti makan di kantin sekolah" jawabku sambil tersenyum ke ibu.
"Bu, hesti pamit" hesti menyalami ibuku.
"Assalamu'alaikum" ucapku dan hesti bersamaan. "Wa'alaikum salam" jawab ibuku.
Ibuku adalah malaikat tak bersayap yang selalu memberi kehangatan, ketenangan, kenyamanan, belaian kasih sayang selalu ia berikan kepada anak-anaknya. "Aku sayang ibu bapak" batinku.
***
Setiba di sekolah, Kakiku menuju kelas 8C. "Aduh" aku terjatuh karena kakiku tersandung akibat tingkah usil laki-laki yang sama sekali tidak aku kenali. Tapi aku sering melihatnya ada di kelas 8D. Dia juga sering kali menjaili aku tiap pagi. Entah apa maksud dari tingkah nya itu aku tak mengerti. Aku sangat tidak suka dengan tingkahnya yang suka jail dan rese, benar-benar menyebalkan. "Maaf, aku sengaja ko, ups maksudnya ga sengaja, sini aku bantu kamu berdiri" laki-laki yang menyebalkan itu mengulurkan tangannya. Dengan begitu kesalnya aku tidak menghiraukan uluran tangan dan maafnya. "Makasih, aku bisa bangun sendiri tanpa bantuan kamu" aku langsung beranjak berdiri dari posisiku jatuh, langsung ku tinggalkan dia seorang diri. Lalu aku memasuki ruang kelasku. Mendadak langkahku berhenti ketika aku melihat kelas masih sepi hanya aku seorang yang baru datang begitu pun aku lihat dengan kelas lainnya yang sempat aku lewati kelasnya hanya beberapa orang yang sudah datang, namun mereka pergi ke kantin dan meninggalkan tasnya di kelas.
Ketika kakiku melanjut berjalan memasuki kelas, tiba-tiba saja kakiku terhenti lagi untuk kedua kalinya. Tiba-tiba saja aku mendengar suatu benda jatuh dari belakangku, aku menoleh pelan, ternyata sebuah kerikil terjatuh seperti ulah usil tangan manusia. Aku coba mencari tahu siapa yang melakukannya. "Kamu ngapain disini?" tanyaku kepada seorang laki-laki yang berada dibalik jendela kelasku. "Aku lagi mainlah, emang gak boleh aku main disini?" dia balik tanya. "Kamu mau main dimana saja itu terserah kamu, boleh-boleh saja, tapi yang aku tanyakan kamu ngapain ada dibalik jendela kelasku?" tanyaku kembali. "apa jangan-jangan kamu yang sudah melempar kerikil itu?" selidikku.