Pokoknya tidak ada yang mau kalah. Aku dan sahabatku nur pun demikian, kami berencana menghabiskan waktu liburan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Aku sendiri ingin sejenak melupakan beban belajar yang aku miliki.
“nur, lebaran nanti acara kamu apa saja?,” tanyaku
“Aku mau minta angpau dari sanak saudara yang banyak. Untuk persiapan kebutuhan sekolah nanti” jawab nur
“Walah, waktu liburan masih sempat saja berpikir masalah sekolah, kalau aku mau liburan saja,”
"Iya dong, coba kamu lihat, hasil belajarku memuaskan. jadi, harus lebih semangat. Nggak boleh kita itu berhenti untuk belajar. Karena belajar itu harus, belajar itu suatu kewajiban buatku,” jelasnya sambil menepuk pelan bahuku dengan menasehati.
“Iya sih, pantas saja nilai kamu bagus, ternyata dimanapun dan kapanpun kamu selalu belajar, aku bangga punya sahabat seperti kamu, insyaAllah aku akan melalukan seperti yang kamu katakan, aku akan giat lagi belajarnya supaya bisa mewujudkan mimpiku”
"Harus giat dong, semangat untuk kita. Karena kita sudah naik kelas 9 dan bentar lagi kita akan lulus, belajarnya harus makin giat dan semangat untuk terus cari ilmu, belajar di sekolah atau di luar sekolah” nur mengangkat kedua tangannya dengan mengepal memberi semangat kepadaku agar semakin termotivasi untuk terus belajar. " terimakasih nur, kamu adalah sahabat terbaikku. Mmm makin sayang deh". Aku memeluk nur dengan tangisan haru. Waktu berjalan begitu cepat tidak terasa satu tahun pun sudah kita lalui bersama, memang awalnya aku dan nur sudah dekat sejak Sekolah Dasar. Aku dan nur dipisahkan ketika kelas satu SMP. Nur ditempatkan di kelas 7G sedangkan aku ditempatkan di kelas 7E. Sungguh, dengan perbedaan kelas itu kami jarang bertemu, tidak sesering pada zaman Sekolah Dasar, dengan satu kelas yang sama membuat kita kemana-mana selalu bersama. "Makasih juga ya may udah jadi sahabat nur selama ini, semoga selalu tetap bersahabat yah" kami berpelukan sebagai rasa sayang kami dalam persahabatan yang sudah terjalin diantara kami berdua.
Setelah lama bersantai di kantin dan bercanda ria, satu persatu murid mulai pulang ke rumah masing-masing. Aku dan nur serta yang lain pun memutuskan untuk pulang karena hari memang sudah cukup siang.
***