4
Hari Sabtu adalah hari dimana aku piket kelas, bersama kawanku yang terdiri dari empat orang yaitu Heru, Putri, Ahmad, dan aku. Putri dan Ahmad sudah selesai piket dan pulang terlebih dahulu, sedangkan Heru dan aku belum selesai menyapu, dan membersihkan meja. Tanpa sengaja, aku melihat tas Heru yang terletak dibangku belum ditutup, dengan baik hati aku ingin menutup tas Heru, ketika aku ingin menutupnya tiba-tiba aku melihat amplop beserta isi surat di dalam tas Heru.
Aku terkejut bukan main, ternyata yang selama ini yang memberikan surat kepadaku adalah Heru. Tapi aku tidak mengerti apa maksud Heru melakukan itu, dengan rasa gugup aku menghampiri Heru yang membersihkan meja paling depan.
“Emmm…Her, apa maksud dari semua ini?” Tanyaku dengan perasaan yang gugup bukan main.
“Kamu akhirnya tahu may, sebenarnya aku bingung sama kamu. kamu itu baik banget kesemua perempuan tapi kesemua laki-laki mengapa kamu cuek banget” tegas Heru langsung ke inti tanpa busa basi lagi.
“Maksud kamu apa sih, aku masih belum mengerti!”
"aku itu pengen banget berteman dekat dengan kamu, tapi kamu selalu cuek dengan laki-laki, memangnya salah kami itu apa sih?” Dengan perasaan yang masih terbawa emosi Heru memberitahukan apa yang dirasakannya kepadaku.
“Maaf, maafkan aku Her, bukannya aku cuek dengan kalian. Tapi, aku nggak kuat dengan tingkah laku kalian yang suka beginilah begitulah. Sebenarnya, kalau boleh jujur aku juga pengen banget berteman dengan kalian” ucapku Masih dengan perasaan yang gugup.
“Begitulah laki-laki may. Tapi, jika kamu ingin berteman dengan kami, kamu jangan malu untuk dekat dengan kami. Karena kami juga ingin berteman dengan perempuan, Cuma kamu yang nggak pernah dekat dengan kami” Tegas lagi Heru.
“Oke, Kali ini aku nggak akan cuek lagi kepada siapa pun” ucapku meyakinkan.
***
Keesokan harinya, dengan sifat yang sudah berubah aku menyapa dan berteman dengan semua teman di kelasku tanpa memandang laki-laki atau perempuan. semua temanku pun terkejut bukan main melihat sifat ku yang berubah. Mereka senang, dengan aku yang sekarang yang tidak cuek kepada laki-laki.
"Aku senang deh lihat kamu yang sekarang, mau gabung sama laki-laki." kata heru menghampiriku yang sedang duduk di depan kelas.