24
Suatu hari, akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh, seperti ada yang memperhatikanku, tetapi memang benar sesekali aku melihat ke arah hilman maulana, dia sedang memperhatikanku. Tapi, aku menyangkal itu, mungkin saja dia sedang memperhatikan anisa, karena aku dan anisa duduk bertetangga. Aku duduk dibelakang anisa. Mungkin akunya saja yang terlalu keGRan ingin diperhatikan. Dan aku berpikir kalau dia memperhatikan Anisa, berarti tandanya dia mencoba untuk membuka hatinya dan sedikit memberi kode bahwa ia ingin dekat lagi bersama anisa. Aku langsung bicara kepada Anisa. Bahwa, sedari tadi hilman memperhatikannya. Dia langsung salah tingkah alias salting, karena saking senangnya dia tidak dapat mengendalikan dirinya sampai teman di kelas merasa aneh akan sikap anisa yang kegirangan itu. Dan tidak sadar dia pun meremas-remas tangan aku dan sok-sokan nahan untuk berteriak agar tidak dikata gila oleh teman yang lainnya. Sedangkan aku hanya tersenyum saja selebar-lebarnya menghadapi teman yang seperti itu. “Padahal hanya diperhatikan, apalagi disapa, dasar orang jatuh cinta,” Celetukku dalam hati.
Temanku yang lain bercerita, sebut saja nama dia Fitri. Dia itu siswi terimut di kelas, karena menurut aku dia orangnya kecil, mungil, lucu, dan cabe rawit kali ya.
“may, kamu tau gak?” katanya pelan.
“Ya nggak lah, kan belum dikasih tau” kataku dengan mendekatinya.
“Aku perhatikan sepertinya ada lelaki di kelas ini yang suka sama kamu deh” ucap fitri yang duduk dibelakangku.
“Oh ya, siapa emang? aku ng gak merasa Fit”.
“Kamu mah kurang peka”
“Mungkin, siapa emang Fit?”.
“Mmm tuh orangnya” wajahnya sambil menunjuk ke arah siswa laki-laki yang duduk dibangku depan.
Aku membalikkan badan, lalu melihatnya penasaran, aku tersenggruk dan batuk, tapi sebenarnya tidak ingin batuk “kamu nggak salah Fit?”.
“Aku benar may, serius”.
“Kamu bohong kan?”.
“Ngapain sih aku bohong may?”.
“Kamu tau dari mana kalau dia suka sama aku?”.
“Ya aku tau, dari cara dia lihat kamu, dan  perhatiin kamu”.
“Kamu jangan bilang ke siapa-siapa kalau dia suka sama aku terutama anisa”.
“Kenapa ke Anisa  nggak boleh? dia kan teman dekatmu, kamu mau menyembunyikan ini?”.
“Please Fit,  aku nggak mau pertemananku dengan anisa hancur hanya karena hilman maulana”