13
Dalam waktu seminggu ini aku belajar dengan giat supaya hasil ulangannya bagus. Sebenarnya dihari-hari biasa selain disaat waktu ulangan, aku tuh rajin belajar walaupun karena selalu ada tugas dari guru. Ya, kalau nggak ada tugas biasanya lupa sama belajar, hehe. Awalnya aku Giat belajar karena memang ada tuntutan, tuntutan yang harus dikerjakan dan diselesaikan tepat waktu. Giatnya belajar karena sebuah alasan, ingin mendapat hasil yang memuaskan dan juga karena tidak ingin dianggap bodoh oleh orang lain. Dengan melihat betapa pentingnya belajar dan betapa besar manfaatnya belajar untuk kehidupan di masa depan. Dari situlah aku mulai merubah cara berpikirku, sekarang sudah tidak adalagi belajar ketika ada ulangan saja, atau belajar ketika ada tugas saja, atau pun belajar karena tidak ingin terlihat bodoh oleh orang lain. Sekarang ku fokuskan untuk mewujudkan sebuah mimpi yang ku inginkan sejak zaman Sekolah Dasar. Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), itulah mimpiku. Untuk meraih impian itu aku harus belajar dengan giat. Untuk sementara waktu aku harus melupakan urusan tentang cinta, apalagi ketika kita selalu disibukkan dengan soal percintaan, nggak akan ada habisnya untuk diperbincangkan. Semua itu bisa merusak fokusku dalam meraih mimpi.
"Kakak, kelihatannya dari tadi sibuk baca mulu, memangnya ulangan kenaikan kelas belum selesai ?," tanya diah sambil duduk disampingku.
"Alhamdulillah ulangannya sudah selesai, kakak sekarang ini lagi belajar buat bekal kakak kedepannya nanti, supaya kakak bisa jadi orang sukses, menjadi PNS adalah impian kakak de," jawabku tersenyum.
"PNS itu kan umum kak, ada yang menjadi dosen tapi PNS, ada yang menjadi penjaga tahanan tapi PNS, terus kakak mau jadi apa?" tanya diah lagi
"InsyaAllah kalau ada rezekinya setelah lulus SMP di lanjut ke SMA, kemudia dilanjutkan kembali ke perguruan tinggi, mudah-mudahan apa yang diharapkan terwujud. aamiin"
"Aamiin yaa Rabb, semoga kakak dapat mewujudkan mimpinya, dan semoga dengan suksesnya kakak dapat mempertebal keimanan dan rasa syukur kakak kepada Allah SWT, aamiin"
"Makasih de untuk doanya, kakak sayang ade" aku memeluk adikku diah dengan penuh kasih sayang dan cinta, diah yang sudah membuatku menangis terharu karena doa yang ia panjatkan pada  sang maha kuasa Allah SWT. "Iya kak, diah juga sayang aka" diah memeluk erat tubuhku sebagai cinta dan sayangnya.