Merah Yang Berani

"Hey Agis, sedang apa?" Tanya Kak Mella

"Saya sedang mencari ring stangan saya kak, tadi jatuh" Jawab Agis

"Kaka bantu carikan ya, semoga aja ketemu"

"Terima kasih kak"

Percakapan di depan kelas 5 yang sedang mencari ring stangan pramuka. Tidak lama kemudian datang lah kak Windy dan Kak Widi.

"Sedang apa kalian berdua, kok menunduk gitu?"

"Kami sedang mencari ringnya Agis yang hilang Win." Jawab Kak Mella

"Ringnya hilang? Hayoo, nanti di marahin kak Uti dan Kak Ade loh. Pekan lalu aja ada yang tidak bawa topi di suruh membersikan lapangan buat kita latihan." 

"Terus juga ada yang cuma tidak pakai sabuk dari penggalang putra itu juga di suruh membersihkan lapangan. Kalau kamu Gis, hilang ring berarti nanti kamu ga pakai stagen dong? Terus nanti Kak Ade sama Kak Uti bagai mana ya." Sahut Widi mengejek Agis

"Masa sih kak seperti itu? Kalau gitu nanti selepas selesai sekolah, Saya ga ikut latihan pramuka ahh.. Agis takut dimarahin sama Kak Ade dan Kak Uti."

"Ya jangan dong Gis, kamu harus tetap latihan. Lihat deh ringnya. Kamu lihat warna merah ini?"

"Kalau kamu lihat, kamu ingat merah pada bendera negara kita?"

"Merah pada bendera negara kita itu artinya berani, berani melakukan hal kebaikan walaupun resiko atau konsekwensi yang berat tetap harus hadapi."

"Itu artinya kalau kamu sudah penggalang dengan ring merah, berarti kamu harus berani" Kata Kak Mella menyemangati Agis

"Tapi kak, yang tadi di jelaskan sama kak Widi itu benar kaka. Ada yang dihukum membersihkan lapangan. Saya ga mau, malu rasanya"

"Iyah Gis, jangan mau nanti kalau ada regu putra yang lihat di ketawain loh." Kata kak Widi

Mendengar perkataan kak Widi, Agis pun menangis dan bingung mau mencari kemana lagi ringnya.

"Lagi kamu juga sih Gis, kenapa bisa hilang itu ringnya. Kan ringnya menempel d stagen, kok bisa copot?" Kata Kak Widi menambah keresahan Agis

"Saya ga tahu kak Wid, kenapa bisa hilang. Tadi selepas sholat dzuhur masih ada tetapi setelah makan siang Saya lupa ada dimana." 

"Kamu mah teledor banget"

Agis pun terus menangis lebih sedih dari sebelumnya..

"Sudah lah Wid, kalau kamu kisini bukan mau membantu lebih baik kamu pergi. Jangan menambah keruh suasana deh" Kata Kak Windy kembaran dari kak Widy

Bel pun berbunyi menandakan siswa harus masuk kelas lagi.

"Kita cari nanti lagi ya Gis, semoga aja ketemu" Kata Kak Mella

"Aamiin"

Semua masuk kelasnya masing-masing.

 


Komentar

Login untuk melihat komentar!