Pernahkah kita menyerah dalam memahami materi pelajaran karena tidak hafal?
dengan cara menghafal tanpa pernah tahu cara menyimpulkan bacaan. Yang terjadi kemudian, mereka menghafal materi yang kurang esensial dan tidak pernah ditanyakan dalam ulangan atau tes. Akhirnya nilai tes mereka rendah. Dampaknya mereka menganggap pelajaran sulit dipahami. Barangkali mereka mengalami perasaan yang tak nyaman dengan apa yang dialaminya, namun bingung harus berbuat apa.
Menurut Gleason selama tahun-tahun sekolah, anak-anak menyempurnakan pengetahuan mereka tentang tata bahasa yang kompleks. Mereka juga belajar menggunakan bahasa dalam berbagai situasi sosial yang berbeda. Dengan demikian, sebenarnya anak seusia SMP telah mengalami pembelajaran bahasa yang luar biasa. Mereka belajar dua hal sekaligus.
Pertama, mereka belajar struktur tata bahasa resmi yang harus dipelajari. Tiap naik jenjang kesulitan dan kompleksitasnya semakin meningkat. Kedua, mereka juga harus memahami materi pelajaran lain nonbahasa yang kareakteristik bahasanya berbeda dengan karakteristik materi pelajaran bahasa. Di sinilah awal mula anak usia SMP mengenal bahasa akademik, yaitu bahasa yang digunakan untuk menyampaikan materi pengetahuan lintas bidang.
Dapat kita bayangkan, betapa anak usia SMP harus memahami kosa kata yang begitu luar biasa banyaknya yang meliputi pengetahuan umum lintas bidang studi. Barangkali, ini menjadi sebab anak usia SMP mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah. Mereka harus memahami segala hal kaitannya dengan bahasa dalam rentang waktu singkat dan langsung mempraktikkanya untuk keperluan tes atau unjuk kinerja dalam sebuah penilaian berbasis proyek maupun porto folio.
Di sisi lain, anak SMP juga belajar memahami bahwa bahasa yang digunakan akan dapat memberikan dampak perilaku sosial. Dalam masa puber yang cenderung labil kejiwaannya.Anak usia SMP akan banyak menggunakan bahasa ekspresif yang mungkin tidak berterima dengan orang tuanya. Banyak anak yang merasa kesulitan mengungkapkan perasaannya karena dinilai kurang sopan dengan orang tua.
Menurut Gleason anak usia sekolah memeroleh bahasa secara sadar dalam proses belajar melalui interaksi dengan guru maupun teman sekolah. Anak usia SMP juga terkadang merasa kesulitan menggunakan bahasa sosialnya ketika berinteraksi dengan guru dan teman sebaya. Terlebih, jika di rumah orang tua sering menggunakan bahasa yang kasar, otomatis ketika di sekolah anak juga akan kesulitan jika harus menggunakan bahasa yang sopan karena terbiasa dengan kebasaan bahasa kasar di rumah.