Pernahkah terlintas dalam benak kita, kok pelajaran bahasa Indonesia susah sih?
Padahal bahasa itu kita gunakan sehari-hari. Hal mudah yang biasa kita gunakan untuk menyampaikan semua kebutuhan kita. Bahasa itu digunakan untuk komunikasi dengan orang lain. Tapi mengapa, semakin lama memelajari bahasa dan semakin luas cakupan materi yang kita pelajari tidak membuat kita semakin meningkat kemampuan literasi baca tulisnya?
Pada dasarnya, ketika seseorang memelajari suatu bahasa baik sebagai media komunikasi maupun media menyebarkan ilmu pengetahuan ada empat keterampilan dasar yang perlu dikuasai. Keterampilan berbahasa itu meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keterampilan menyimak adalah keterampilan awal yang dikuasai oleh seseorang. Keterampilan menyimak bukan sekadar dapat mendengar.Lebih dari itu, menyimak dapat berarti juga menangkap ide gagasan yang disampaikan orang yang didengarkan dan dapat mengambil kesimpulannya.
Kita sering mendapati orang tua yang menyuruh anaknya untuk makan atau mengambilkan sesuatu. Anak tersebut mendengar tetapi tidak beranjak dari tempatnya. Ketika orang tua berteriak memintanya dengan nada tinggi, anak tersebut baru melakukan apa yang diminta orang tua.
Dari ilustrasi di atas, anak mendengar namun tidak dapat menangkap makna dan simpulan apa yang didengarkannya. Apa konsekuensi jika ia mengabaikan permintaan orang tuanya? Dampak apa yang timbul ketika ia melakukannya perintah yang diminta orang tua? Anak-anak seringkali belum dapat menangkap makna apa yang didengarkannya. Mereka baru melakukan apa yang didengar dari orang tuanya ketika disertai nada tinggi yang berarti orang tuanya sudah marah. Dan anak tahu kalau orang tua marah, dampaknya bisa ke fisik atau ke kata verbal kasar/bullying.
Bahkan, seorang remaja atau orang dewasa pun masih banyak yang melakukannya. Mereka mendengar namun cuek dengan makna dan konsekuensi dari apa yang didengarkannya. Banyak larangan dan bahaya yang didengar namun sering juga dilanggar. Mereka mendengar dari pengeras di traffic suara polisi mengingatkan patuh berlalu lintas. Namun, berapa banyak orang dengan santai melanggar lampu merah atau menyalip seenaknya.Terlepas dari apa motivasi yang mendasarinya, sejatinya jika keterampilan menyimaknya baik, tentu mereka akan dapat menyimpulkan ide gagasan apa yang didengarkannya beserta dampak atau konsekuensi yang akan didapatnya.
Hal yang sama juga dialami remaja di dalam kelasnya. Tidak sedikit remaja yang hanya dapat mendengar apa yang disampaikan gurunya tetapi kesulitan menangkap ide gagasan pentingnya. Ketika guru menerangkan, remaja sulit untuk menarik kesimpulan. Yang terjadi kemudian, apa yang disampaikan guru tidak dapat memerjelas materi pelajaran di buku paket yang mungkin sulit dicerna secara mandiri oleh siswa.
Keterampilan menyimak sangat penting dikuasai remaja agar sukses dalam belajar di kelas. Sayangnya, tidak sedikit remaja yang belum begitu terampil melakukannya. Padahal mereka setiap hari harus menyimak beberapa guru yang berbeda menyampaikan materi pelajaran yang berbeda pula. Apa yang disampaikan guru sangat penting untuk ditangkap remaja. Guru menyampaikan apa saja yang boleh jadi merupakan simpulan materi pelajaran, atau metode mudah memelajari materi pelajaran. Mereka kesulitan dan tidak ada seorang pun yang peduli, termasuk guru dan orang tuanya.