Maafin aku

Andro bersanding di kursi pelaminan dengan Jasmine dengan setengah hati. Mungkin, perempuan pilihan mamanya lebih cantik, lebih ningrat, lebih bobot bebetnya ketimbang Ning. Tapi ini soal hati. Ningnya mungkin kastanya lebih rendah dibanding dirinya, dibanding Jasmine. Tapi, perempuan sederhana itu telah menempati sisi istimewa di hatinya.


Tapi, ternyata hati saja tidak cukup untuk menyatukan hati yang saling menyinta. Apalagi kalau bukan kediktatoran mamanya.

Tamu demi tamu datang hilir mudik. Sebisa mungkin Andro menyunggingkan senyum buat para tamu undangan. Kata orang, mata jendela hati. Pasti ada banyak yang menangkap kedukaan dari matanya. Tapi Andro tak peduli. Yang penting ia sudah berusaha berbakti kepada mamanya.

Andro juga terpaksa mengundang Ning. Bukannya ia tega. Bukannya ia tak punya perasaan. Bukannya ia berusaha melukai kinasihnya. Bukan.

Tapi ia ngundang orang yang ia cintai agar Ning bisa menangkap duka dari matanya. Bagi Andro, terserah semua orang di dunia melihat pernikahannya bahagia atau pernikahannya seperti neraka, tak penting.

Mata Andro mengelana mencari Ningnya. Tapi sudah berjam jam berdiri Ning tak juga muncul.

Sebentar lagi resepsi pernilahannya usai. Tapi Ning tak muncul jua. Meski berharap Ning muncul, tapi jauh disudut hatinya ia juga bisa menerima jika gadia SPG itu memilih tidak hadir di hari pernikahannya.

Maafin aku Ning. Maafkan aku cintaku. Maafin aku pujaan hatiku.

Kutitipkan kepadamu

Orang yang paling kucinta

Karena cinta tidak

Selamanya

Indah dan berakhir bahagia.

Lagu H Ona Sutra mengalun dari orgen tunggal yang diundang  mamanya. Entah sengaja atau tidak, bersamaan itu Ningsih muncul dengan air mata di sudut matanya. Airmata yang sengaja gadis itu tahan agar tidak meluncur ke pipinya. .

Maafin aku Ningsihku, cinta sejatiku.





Komentar

Login untuk melihat komentar!