Cahaya lilin menambah suasana romantis malam itu. Namun, seorang pelanggan--bos besar--dibuat menunggu.
"Lama sekali. Aku telah mem-booking tempat ini. Awas kalau tidak memuaskan," gerutunya kesal.
Akhirnya yang diinginkan tiba di hadapan. Pria itu tersenyum. Diciumi aroma tubuh yang menguar. Penampilan seksi, merah menggoda, membuatnya menelan saliva. Tak percuma dibayar mahal.
Ia******tubuhnya bulat-bulat. Nafsu memuncak. "Tak ada lagi yang menghalangi. Kau milikku selamanya," bisiknya.
Tiba-tiba, pria itu mencengkeram dengan kedua tangannya. Terdengar sesuatu yang patah. Daging putih tersembul, digigitnya hingga tak bersisa.
Setelah selesai, sang pria mengusap mulutnya menggunakan serbet secara elegan. Makan malam dengan hidangan lobster yang memuaskan.
Login untuk melihat komentar!