DIA SELINGKUH, KUTAWARKAN POLIGAMI
Dia Selingkuh, Kutawarkan Poligami

Hari itu, mas Ridwan ingin kembali bekerja seperti biasa, setelah kubuatkan kopi, ia menyeruputnya sampai habis. Itu kopi dengan rasa yang paling dia suka, aku selalu membuatkan yang spesial untuknya, rasa kopi itu tidak berubah, sama seperti awal mula kubuat untuknya, tidak berubah sama seperti rasa awal aku mencintainya.

Tapi berbeda dengan Mas Ridwan, semuanya menjadi paradok, kopi itu hangat tapi sikapnya tidak padaku, kopi itu penuh rasa tapi ia sudah tidak ada rasa denganku. Cuma satu yang sama, kopi itu pahit sepahit dia memandangku.

Tanpa pamitan, dia sudah pergi ketoko sembako untuk berjualan, ini toko milik kami sendiri, hasil dari tabungan kami selama ini yang juga menghasilkan rejeki untuk menghidupi kami selama ini. Alhamdulillah, kami tidak kekurangan apapun, atau terlilit hutang, rumah yang kami diami inipun warisan dari kedua orang tuaku.

Dari balik persegi panjang pintu depan aku melihatnya menyalakan motor, bukan motor butut, bisa dibilang masih motor kelas menengah kebawah, itu juga milik kami sendiri. Mas Ridwan pergi dengan mengendarai motornya, masih sama, ia tidak pamitan padaku.

*

Hari ini aku juga akan kembali melakukan tugasku sebagai ibu rumah tangga yang tidak digaji, mencuci baju adalah rutinitas yang akan memulai pagiku.

Tapi sabun cucinya hampir habis, sebenarnya aku bisa saja beli kewarung, tapi beras juga habis, lebih baik aku telpon Mas Ridwan agar membawa beras satu karung saat pulang waktu makan siang nanti, biar makan modal yang penting hemat.

Aku memencet tombol panggil, tapi suara dering HP suamiku terdengar dari ruang tamu, kemungkinannya dua, suamiku ada diruang tamu atau HP nya ketinggalan, aku bergegas dari dapur menuju ruang tamu untuk memastikan.

Handphone suamiku ketinggalan, ini bisa gawat, karena pelanggan nanti bisa saja memesan barang, kalau tidak segera dijawab kami bisa kehilangan pelanggan, aku harus mengantar HP ini ke toko.

Kuputuskan memesan ojek online, aku bergerak cepat saja, hal ini juga bisa kulakukan untuk menarik perhatian suamiku, siapa tahu nanti dia bisa bersikap sedikit manis, tidak perlulah dengan gombalan macam anak muda jaman sekarang, cukup dengan ucapan terimakasih saja, itu sudah sangat manis untukku, karena sudah lama mas Ridwan tidak mengucap kata itu padaku.

*

Aku sudah tiba di depan toko, tapi kenapa mas Ridwan belum membukanya, apakah ia singgah kesuatu tempat dulu? Padahal ia sudah lama pergi berangkat sejak tadi.

Tapi sudahlah, biarkan kubuka saja tokonya sendiri, lagian ini juga membantu pekerjaan mas Ridwan. Kalau beruntung, aku akan dapat ucapan terimakasih dua kali, untuk mengantar HP dan untuk membuka toko.

Dahulu, aku dan mas Ridwan menjaga toko bersama, tapi sejak 3 bulan yang lalu dia menyuruhku untuk mengurus rumah saja, katanya agar aku sempat istrirahat, dia memang tidak jahat, namun nilai rasa cintanya jauh berbeda saat awal kami bertemu dan menikah.

Aku segera akan membuka pintu geser toko dengan kunci yang menyatu dengan kunci rumah, tapi tidak terkunci, sepertinya mas Ridwan ada didalam, benar, plus dengan bonus yang tidak kuinginkan dan kuharapkan.

Mas Ridwan bersama dengan seorang wanita, bukan ibunya atau keluarganya. Aku tidak mengetahui siapa dia, yang aku tahu wanita itu kaget melihat keberadaanku, ia segera menjauh dari pelukan mas Ridwan, ia persis berlagak seperti pelakor atau selingkuhan, ia segera pergi meninggalkan kami berdua.

Tentang selingkuhan, itu dipertegas oleh penyataan mas Ridwan yang mengakuinya. Aku menangis, didalam hati, mas Ridwan tidak mendengarku. Dia yang juga marah setelah aku respek marah, dia bilang lupakan kejadian hari ini.

Aku menegurnya atas kesalahannya hari ini, bukan tentang marahku kepada selingkuhannya, karena itu bisa menjadi duri dalam rumah tangga kami, ia akan tambah emosi. Aku cuma mengingatkan dia tentang dosa berduaan dengan yang bukan muhrim, dan kalau dia mau, dia bisa melakukan poligami. Ini lebih bagus untuk mempertahankan rumah tanggaku.

*

Bersambung...

Jangan lupa baca dan subscribe juga buku saya yang sudah selesai

1. Jalan Jodoh
2. Mesin Pewujud Mimpi
3. Tuyul Inyaf
4. Catatan Diksi
5. Sang Makna Pertama
6. Sang Makna Kedua











Komentar

Login untuk melihat komentar!