BAGIKU KALIAN ADALAH KEKUATAN
Butuh waktu berhari-hari untuk membaca Sarkat.
Jujur, speechless. Ada hidup yang terbuang, ada hidup yang dibuang dan ada hidup yang didalamnya membuang.
Kalian tahu perbedaan dari ketiga kata yang nampak mirip ini?
1. Hidup yang terbuang, bagi mereka hidup adalah benda mati. Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang hidup. Ini berarti mereka nggak sadar (pula) bahwa mereka adalah manusia. Manusia bertabiat seperti ini adalah manusia terbanyak yang pernah kalian kenal. Dan ini adalah sasaran. Sasaran? Suatu hari kalian akan paham.
2. Hidup yang dibuang. Bagi manusia macam ini, ia paham bahwa hidup harus melakukan sesuatu, bahwa hidup harus bergerak. Namun, entah kenapa manusia macam ini tidak tergerakan untuk mengubah keadaan. Bahkan hanya untuk dirinya. Ia membuang hidupnya dengan membiarkan larut selarut-larutnya pada keadaan.
Manusia macam ini, ia akan mati seperti batu di jalan. Ada atau tanpanya, hidup manusia lain tetap seperti itu, tidak berubah.
3. Hidup yang membuang, adalah ia yang tahu bahwa setiap pada dirinya terdapat berbagai macam "kotoran" yang menjijikan. Kotoran hasad, kotoran ingin dipuji, kotoran ingin menang sendiri dan kotoran lain yang hampir-hampir menjadi manusia dengan hidup dibuang dan terbuang.
Karena kesadarannya itu ia ingin MEMBUANG segala macam hal yang negatif. Ia tahu cara bagaimana membuang segala macam sampah hidup kemudian menjadikan dirinya lebih berarti bagi hidup yang lainnya. Inilah manusia, dan inilah seharusnya manusia.
Kau tahu, menjadi seorang penulis adalah bukan hanya tentang menyelesaikan tulisan dan memenangkan pertandingan. Jauh dari itu, menjadi seorang penulis adalah tentang MENGALAH.
- Mengalah pada ego ketika tahu banyak orang yang tidak setuju.
- Mengalah pada nurani ketika tahu tulisan bisa dibayar mahal namun menyayat luka lebar pada sesama.
- Mengalah pada takdir, ketika tulisan dibayar murah namun mengubah.
Biarkan tulisanmu mengalir pada jalur-jalur yang ia kehendaki. Biarkan ia bertemu dengan jodohnya, siapa? hati yang sedang ringkih untuk kemudian menagih pada jerih yang yang semakin tak perih. Ini semacam sebuah perbaikan pada diri.
Ini inti dari tulisan-tulisanmu kawan.
Kau tahu, menulis adalah perjuangan. Tulisanmu yang nampak seperti tak BERTUAH, asalkan ia bertumbuh bersama yang lainnya, maka secara ajaib ia membuat terperangah para bajingan yang sedang mengoyak duka-duka kita tentang kemanusiaan, tentang politik yang dinajiskan para koruptor, tentang bully-an yang diarahkan pada para manusia pembawa makna.
Kau tahu, betapa besar pengaruhmu dengan tulisanmu. Maka jika hari ini adalah masa perpisahanmu, sejatinya ini adalah masa mulaimu. Mulai untuk mengawali, mulai untuk mendedikasikan diri.
Maka, di antara gelap malam ini, di antara jangkrik yang membuat harmoni alam nampak lebih indah, saya ucapkan selamat kepada kalian yang sudah berjuang dengan kekuatan dan pengorbanan. Kalian adalah kekuatan. Ya, benar-benar kekuatan yang MENGERIKAN. Camkan!
Maka, perhatikan dengan kekuatanmu, karena ia akan membawa ke nerakamu, atau ke surgamu.